Nasional

Resmikan SPPG di Pati, Cak Imin Dorong Pesantren Terlibat Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Ahad, 6 Juli 2025 | 17:00 WIB

Resmikan SPPG di Pati, Cak Imin Dorong Pesantren Terlibat Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar saat acara Temu Alumni Nasional Ke-5 dan Reuni Akbar Madrasah Salafiyah Kajen, Pati, Sabtu (5/7/2025).

Pati, NU Online Jateng

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, menargetkan pendirian seribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Umum Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berbasis pesantren di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Pati.


Hal tersebut disampaikan saat dirinya menghadiri kegiatan Temu Alumni Nasional Ke-5 dan Reuni Akbar Madrasah Salafiyah Kajen, Pati, Sabtu (5/7/2025).


"Kita dorong pesantren menjadi bagian dari percepatan pelayanan makan bergizi gratis untuk sekolah," katanya.


Dalam kesempatan itu, Cak Imin secara simbolik meresmikan pendirian SPPG di dua pondok pesantren di Kabupaten Pati, yakni Pondok Pesantren Hajroh Basyir As-Salafiyah Kajen dan Pondok Pesantren Ya Fatimah Tayu.


"SPPG ini kita dorong menjadi bagian dari percepatan pelayanan makan bergizi gratis untuk sekolah dengan melibatkan pesantren. Saya harap pesantren menjadi salah satu kekuatan yang mensupport percepatan,” tuturnya.


Menurutnya, pelibatan pondok pesantren dalam program ini bukan tanpa alasan. Lembaga pendidikan berbasis pesantren dinilai efektif dan cepat tanggap dalam menjalankan program pemerintah, termasuk dalam pelaksanaan MBG.


"MBG yang paling cepat itu justru di pesantren," pungkasnya.


Selain meresmikan SPPG, Cak Imin juga menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan ribuan alumni dan santri. Ia menekankan pentingnya keterlibatan santri dalam ekosistem pemberdayaan masyarakat serta tata kelola nasional yang berkeadaban.


"Saya mengajak pesantren-pesantren juga menjadi bagian dari ekosistem pemberdayaan masyarakat, di mana lulusan-lulusan pesantren selain memiliki ilmu pengetahuan, integritas moral, daya tahan, dan kesiapan untuk menjadi manusia yang berakhlak memimpin dan mengatasi zamannya, juga menjadi komponen pemimpin-pemimpin perbaikan dan perubahan," ucapnya.


Ia menegaskan bahwa lulusan pesantren perlu mengambil peran aktif dalam proses perbaikan dan evaluasi sistem nasional yang sedang berlangsung di berbagai sektor.


"Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa tata kelola nasional kita juga sedang terus berbenah," tutur dia.


Melalui kolaborasi antara pemerintah dan pesantren, Cak Imin berharap pesantren dapat menjadi garda terdepan dalam mendukung percepatan pelayanan gizi kepada masyarakat, sekaligus memperkuat peran strategis pesantren dalam pembangunan nasional.