Nasional

Rektor Unissula Sebut Pesantren NU Jadi Role Model Pendidikan Modern

Sabtu, 3 Agustus 2024 | 13:00 WIB

Rektor Unissula Sebut Pesantren NU Jadi Role Model Pendidikan Modern

Rektor Unissula Semarang, Gunarto saat sambutan dalam Pelantikan Pengurus Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. (Foto: NU Online)

Semarang, NU Online Jateng

Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Gunarto menyambut dengan baik kegiatan Pelantikan Pengurus Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masa Khidmah 2024-2029). Pelantikan berlangsung di Auditorium Unissula, Sabtu (3/7/2024). 


Dalam sambutannya, Gunarto mengucap syukur dan berterima kasih kepada Nahdlatul Ulama Jawa Tengah karena telah mempercayakan kepada Unussula dalam menyediakan tempat diselenggarakannya pelantikan.


"Pelantikan NU Jawa Tengah ini menjadi rahmat bagi keluarga besar Unissula," ungkap Gunarto.


Lebih dari itu, Gunarto mengapresiasi pendidikan pesantren yang dikembangkan oleh NU. Menurutnya, pesantren adalah wadah pengkaderan santri yang sukses dalam berjuang untuk menguatkan aqidah di kalangan masyarakat.


"Pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia telah berkontribusi penting tentang penguatan aqidah yang membangun karakter unggul di Indonesia," kata Rektor Unissula itu. 


Sejalan dengan itu, Gunarto juga menilai pesantren yang dikelola oleh Nahdlatul Ulama menjadi contoh dan role model di pendidikan modern. Kader tersebut kemudian mengabdi kepada masyarakat. 


"Pendidikan di pesantren Nahdlatul Ulama telah di adopsi menjadi role model pendidikan modern di Indonesia. Pesantren NU telah berhasil mengkader (anggota) yang menyebar berkhidmah di lapisan masyarakat di Indonesia," imbuhnya


Maka dari itu, menurut Gunarto, Unissula dan NU memiliki visi dan misi yang sama, yakni dalam hal mencerdaskan dan mengembangkan anak bangsa.


"Dalam mencerdaskan dan mencerdaskan anak bangsa. Melalui pendidikan tinggi. Unnisulan memiliki Visi yang sejalan dengan NU dalam mencerdaskan dan bangsa," kata Gunarto.


Pada kesempatan itu, ia menyebutkan tiga poin utama kesamaan yang dimaksud, yaitu: pertama, mengintegrasikan antara ilmu modern dengan ilmu agama Islam; kedua, mewujudkan qalbun salim yang dicontohkan Rasulullah SAW; ketiga, menjalankan birrul walidain dan takrimul aulad, yakni seluruh mahasiswa Unissula taat sama orang tua dan memuliakan anak sendiri.


“Unissula memfaasilitasi pesantren bagi mahasiswa selama dua bulan untuk membudayakan tradisi khas warga NU. Dengan demikian, NU memiliki andil besar secara kultural kepada pendidikan modern di dunia perguruan tinggi,” ujarnya.