Nasional

PBNU Segera Luncurkan NU Digdaya, Digitalisasi Data dan Pelayanan

Selasa, 23 Juli 2024 | 14:00 WIB

PBNU Segera Luncurkan NU Digdaya, Digitalisasi Data dan Pelayanan

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online/Suwitno)

Semarang, NU Online Jateng

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut transformasi digital menjadi salah satu agenda utama yang harus segera direalisasikan. Salah satunya adalah dengan peluncuran platform bernama ‘NU Digdaya’ atau Digitalisasi Data dan Pelayanan yang rencananya akan mulai dioperasionalkan pada akhir Juli ini. 


Hal ini diungkapkan oleh Gus Yahya dalam pidato sambutannya dalam pada acara Pembukaan Pelatihan Digital Leadership Transformasi Digital di Lingkungan Nahdlatul Ulama yang digelar Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta Barat pada Senin (22/7/2024). 


Gus Yahya menyebut, Platform NU Digdaya ini merupakan salah satu agenda utama dari penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara PBNU dan Kemenkominfo pada Mei 2022 lalu. 


“Karena memang agenda transformasi digital itu menjadi salah satu agenda utama yang kita sepakati sejak awal. Dan kita sudah mau sejak awal: ini pokoknya segera transformasi digital,” tuturnya. 


Kendati demikian, menurut Gus Yahya, proses transformasi digital ini bukan merupakan sesuatu yang mudah, sebab ada sejumlah hal yang harus dilakukan sebelum hal yang bersifat teknis. Oleh karenanya, kerja sama ini baru berhasil dilakukan dua tahun setelah tanda tangan kerja sama dilaksanakan. 


“Sehingga memang baru dua tahun kemudian kita sekarang berhasil mencapai tahap berikutnya, yaitu tahap penyiapan fasilitas teknologi yang dibutuhkan, mulai dari software sampai dengan hardware-nya,” kata dia. 


Dikatakannya, platform NU Digdaya ini bakal siap dioperasikan pada akhir Juli 2024 ini. Aplikasi ini akan penyedia data dan layanan digital yang akan menampung seluruh urusan keorganisasian


“Jadi di Agustus nanti, insyaallah di PBNU, sudah enggak ada lagi kertas beredar. Insyaallah. Semuanya sudah melalui proses digital. Itu pun nantinya kita masih membutuhkan lebih lanjut satu proses nontechnological treatment. Jadi langkah-langkah di luar teknologi yang harus kita tempuh untuk mempersiapkan,” ujarnya.


Gus Yahya melanjutkan, langkah nontechnological yang dimaksud adalah pola pikir dan kesiapan dari jajaran dan pengurus NU dalam mengoperasikan NU Digdaya secara keseluruhan. Menurutnya, NU saat ini harus mengikuti perkembangan digital yang saat ini telah banyak merambah ke bidang pelayanan di berbagai instansi pemerintahan maupun swasta. 


“Maka dibutuhkan effort untuk mentransformasikan mindset ini, dan effort itu memang kompleks dan butuh kerja keras, tapi tidak terelakkan karena ini niscaya. Kita harus melakukan ini dan PBNU bertekad untuk memaksa seluruh jajaran NU masuk ke dalam  ekosistem digital ini di dalam pengelolaan organisasi,” katanya.  


Platform NU Digdaya ini juga berfungsi sebagai media untuk mengelola organisasi secara digital. Sebab, dengan jumlah anggota dan warga yang begitu banyak sangat tidak memungkinkan jika manajemen dan pelayanan tidak dilakukan secara digital. Gus Yahya juga menyebut bahwa transformasi digital ini sudah lebih dulu dilakukan oleh negara-negara lain sebelum Indonesia yang sudah menerapkan e-goverment. 


“Kenapa? Karena melihat bahwa mengelola demografi yang ukurannya besar itu enggak mungkin lagi bisa efektif kecuali melalui platform digital. Kami sudah merasakan hal itu sejak lama, dan melihat realitas semakin membesarnya ukuran NU ini, karena NU terus membesar,” lanjutnya. 


Gus Yahya menyebut, dari waktu ke waktu anggota NU selalu bertambah. Sebab, berdasarkan survei terdapat 56,9 persen penduduk Indonesia mengaku sebagai warga NU. 


“Ini berarti ada tidak kurang dari 180 juta. Bagaimana mungkin mengelola 180 juta warga ini kalau tidak menggunakan teknologi digital ini. Tapi tentu saja ini membutuhkan transformasi yang melompat sangat jauh,” tuturnya.