Dinamika

Semarak Harlah Ke-71, Fatayat NU Pemalang Gelar Santunan Anak Yatim

Selasa, 27 April 2021 | 13:00 WIB

Semarak Harlah Ke-71, Fatayat NU Pemalang Gelar Santunan Anak Yatim

Kegiatan peringatan Harlah ke-71 yang dihelat PC Fatayat NU Pemalang (Foto: istimewa)

Pemalang, NU Online Jateng

Menyemarakkan Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-71, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Pemalang menggelar berbagai kegiatan berupa santunan anak yatim, penyerahan sembako kepada fakir miskin, dan khatmil Qur'an di Gedung PCNU Jl Pemuda Pemalang, Ahad (25/4).


Dalam acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Pemalang Mas Mansur Hidayat, seluruh kepengurusan Fatayat NU dari tingkat Pimpinan Cabang hingga ke tingkat Pimpinan Ranting di wilayah Kab Pemalang. Hadir juga PCNU Kab Pemalang, Muslimat NU, IPNU-IPPNU, LAZISNU, serta dari BAZNAS.


Dalam sambutanya Wakil Bupati Pemalang Mas Mansur menjelaskan, pentingnya perananan wanita untuk membangun bangsa dan negara tanpa adanya mereka ketahanan bangsa dan negara akan mudah goyah. 


"Dalam 71 tahun pengabdian Fatayat NU untuk NKRI sudah sangat banyak kita rasakan dampak positifnya, bukti-bukti sudah tidak bisa dihitung lagi. Wanita muda atau biasa di sebut pemudi NU adalah masa depan bangsa, Fatayat NU sebagai wadah regenerasi perempuan NU ke depan untuk berkiprah kepada NKRI," katanya.


Dalam berorganisasi Wabup memaparkan bahwa ekonomi adalah darah dan urat nadinya, ekonomi lemah niscaya organisasi akan lemah juga. "Darah organisasi itu ekonomi penunjang kegiatan," katanya.


Mas Mansur bepesan Fatayat NU harus kuat secara idiologi ke-NU-an untuk menjaga tanah air kita, bangsa kita, negri kita, NKRI jaya. "Maka di usia 71 tahun Fatayat harus kuat, kompak, dan bersatu untuk mengemban peran kumatan sesuai dengan porsinya masing-masing," tandasnya.

 

Dalam rilisnya yang diterima NU Online Jateng, Senin (26/4) Ketua PC Fatayat NU Kabupaten  Pemalang Lutfiyah Mahmudin berharap, semoga kegiatan organisasi kita selama ini menjadi wasilah agar bisa di terima menjadi santrinya pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.


"Kita berharap dari apapun yang kita lakukan, semoga kelak kita di akui oleh Mbah Hasyim sebagai santrinya," pungkasnya.


Editor: M Ngisom Al-Barony