Warta Haji 2025

Kekompakan Warga Nahdliyyin Saat Haji di Madinah

Jumat, 16 Mei 2025 | 14:45 WIB

Kekompakan Warga Nahdliyyin Saat Haji di Madinah

Jamaah haji KBIHU NU Makkah Madinah asal Kabupaten Kendal bersiap tasreh menuju Raudhah.

Madinah, NU Online Jateng 

Kekompakan dan semangat kebersamaan warga Nahdliyyin kembali tampak di tanah suci. Hal itu tergambar dari rombongan jamaah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Nahdlatul Ulama (NU) Makkah Madinah, yang dengan tertib dan penuh semangat berangkat menuju Raudhah, Kamis (15/5/2025).

 

 

Raudhah merupakan tempat utama di Masjid Nabawi, Madinah Al-Munawwarah. Terletak di antara makam Nabi Muhammad Saw dan mimbarnya, area ini ditandai dengan hamparan karpet hijau. Rasulullah menyebut Raudhah sebagai bagian dari Riyadhul Jannah (Taman Surga), tempat yang penuh keberkahan dan menjadi lokasi mustajab untuk berdoa.

 

 

“Para jamaah haji asal Kabupaten Kendal tengah bersiap untuk tasreh menuju Raudhah. Bahkan jamaah lanjut usia yang menggunakan kursi roda pun ikut serta, didampingi para pendampingnya. Mereka kami tempatkan di sisi kanan, tetap dalam satu kelompok, karena mendapat prioritas,” terang H Sofyan Ahmad, Ketua KBIHU NU Makkah Madinah, saat mengabarkan melalui sambungan telepon.

 

Pada hari keenam sejak kedatangan di Kota Nabi, semangat jamaah Indonesia tak surut untuk memperbanyak ibadah, terutama di tempat-tempat yang diyakini mustajab. Raudhah menjadi salah satu tujuan utama.

 

H Sofyan yang juga menjadi Petugas Haji Daerah (PHD) Kabupaten Kendal menyampaikan, saat itu ia tengah mendampingi jamaah dari kelompok terbang (kloter) 29, khususnya dari rombongan perempuan, bersama Pembimbing Ibadah Haji (PIH) KBIHU NU Makkah Madinah, H Zaenal Arifin.

 

“Hari ini kami sedang proses tasreh menuju Raudhah bersama ibu-ibu jamaah. Mohon doanya agar semua dimudahkan dan dilancarkan,” ujar H Zaenal.

 

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa selama di Madinah, pihaknya senantiasa menjaga kekompakan dan kekhusyukan para jamaah. Koordinasi rutin dilakukan bersama ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karom), termasuk menggelar doa bersama meski hanya di lorong-lorong hotel tempat menginap.

 

“Amalan khas Ahlussunnah wal Jamaah tetap kami jaga, bahkan di sela-sela aktivitas kami selalu menyempatkan untuk berdoa bersama, baik di kamar maupun lorong hotel,” pungkasnya.