• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Regional

Wali Kota Semarang Puji NU dan Ajak Munculkan Gelombang Cinta

Wali Kota Semarang Puji NU dan Ajak Munculkan Gelombang Cinta
Wali Kota Semarang H hendrar Prihadi (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)
Wali Kota Semarang H hendrar Prihadi (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online Jateng
Wali Kota Semarang H Hendrar Prihadi menyebut pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) NU Kota Semarang sebagai bukti bahwa NU organisasi yang tertib sesuai aturan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

 

"Ini (Konfercab NU) bukti bahwa NU merupakan organisasi yang tertib dalam berorganisasi. Konsolidasi ini memang penting, dan organisasi NU ini memang pakem, sesuai dengan AD/ART," kata Hendrar Prihadi saat memberikan sambutan pembukaan Konfercab NU Kota Semarang di Pesantren Raudlatus  Sa'idiyyah, Kalialang, Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (30/7) siang.

 

Hendi sapaan akrabnya, juga mengaku bangga bisa menjadi bagian dari NU. Ungkapan tersebut ia katakan terkait keanggotaan dirinya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang H Izwar Aminudin, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Kadarlusman atau Pilus, dan anggota DPRD Kota Semarang Joko Santoso. 

 

Diketahui bahwa para tokoh masyarakat Kota Semarang tersebut memang banyak mendukung kegiatan NU dan telah diberi Kartu Anggota NU (Kartanu). "Alhamdulillah, meskipun kami bukan dari pesantren tapi bisa jadi bagian dari NU," tuturnya. 

 

Dalam kesempatan tersebut Hendi juga mengingatkan usaha bersama untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Dia katakan adanya penurunan jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang karena adanya kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan. "Alhamdulillah saat ini menjadi disiplin bermasker," ucapnya.

 

"Terus yang asalnya tidak mau divaksin sekarang mau divaksin, warga berbondong-bondong mau divaksin, malah vaksinnya kurang karena syarat untuk mendapatkan BST (Bantuan Sosial Tunai) harus divaksin," candanya.

 

"Saya yakin karena di dalam Konfercab NU ini semua tertib di dalam menerapkan protokol kesehatan. Insyaallah tidak ada gelombang ketiga Covid, yang ada adalah gelombang cinta," ujarnya melanjutkan.

 

Dijelaskan Hendi, gelombang cinta yang ia maksudkan adalah cinta terhadap ulama, cinta NU, dan cinta terhadap Kota Semarang. "Mari kita munculkan gelombang cinta untuk membangun NU yang lebih baik di Kota Semarang," ajaknya.

 

 

Hal senada dikatakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, H Mahsun Mahfudz bahwa konferensi sebagai ajang evaluasi dan memilih pemimpin NU ke depan yang bisa menjadikan NU ke depan semakin baik dan bermanfaat untuk umat

 

"Mari kita ikuti konferensi. Memilih pemimpin yang baik. Yang akan membawa warga NU semakin baik. Membawa kebaikan kepada warga NU maupun umat secara umum," ajaknya.

 

Karena itu dirinya meminta agar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) yang menjadi peserta Konfercab memikirkan dengan baik untuk memilih siapa yang bisa membawa NU lebih baik. Memilih kader terbaik diantara yang baik-baik. NU tidak kekurangan  kader terbaik. "Siapapun nanti yang terpilih. Monggo itu haknya MWCNU," ujarnya.

 

Dalam kesempatan itu, Mahsun juga mengingatkan kemandirian organisasi NU di masa Hadratus syekh KH Hasyim Asy'ari yakni di tengah carut marut politik saat itu, NU sudah mandiri dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

 

Ia menuturkan, karena kemandirian itu membuat NU berada dalam posisi yang sangat terhormat dalam pendirian republik ini. Dengan duduknya KH Wahid Hasyim dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

 

"NU mampu mendudukkan KH Wahid Hasyim sebagai perumus berdirinya negara. Semua itu ditunjukkan dengan jati diri dan kemandirian organisasi. Ini bukti kemandirian Nahdlatul Ulama," tegasnya.

 

Selain itu, Mbah Hasyim Asyari dan sahabat yang juga muridnya, KH Wahab Hasbullah mendirikan NU untuk mewadahi, menjaga, dan membina umat Islam agar berakidah ahlussunnah wal jamaah.

 

"Marilah kita jalani sebaik mungkin. Dengan meneladani akhlak mulia yang telah dilakukan olah para ulama pendiri NU," pesannya. 

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru