Semarak Harlah, MWCNU Majenang Cilacap Gelar Khitanan Massal

Cilacap, NU Online Jateng
Dalam Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-98 Nahdlatul Ulama, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Majenang, Cilacap menggelar acara khitanan masal yang diikuti oleh 21 peserta.

 

Direktur Poliklinik Pratama Amanu Majenang H Khamid Alwi mengatakan, kegiatan khitanan massal untuk memenuhi imbauan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap dan pemerintah setempat tentang standar protokol kesehatan Covid 19.  

 

"Khitanan massal merupakan program Unit Pengumpul Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Majenang berupa pentasyarufan Koin NU, Gerakan Koin NU Cilacap (Gocap)," jelasnya kepada NU Online Jateng. 

 

Selain itu lanjutnya, khitanan massal yang dihelat pada Ahad (21/2) juga sebagai langkah awal bakti klinik Amanu, upaya berkhidmah, bentuk pelayanan sosial dasar pada kesehatan masyarakat maupun kesalehan sosial. 

 

Direktur Poliklinik Amanu selaku kordinator kegiatan menjelaskan, animo dan antusiasme masyarakat begitu tinggi. 5 hari sejak diinformasikan pada masyarakat melalui media NU Cilacap Online sudah memenuhi kuota sebanyak 20 peserta.

 

“Adapun pada kenyataannya menjadi 21 peserta karena pertimbangan cukup umur dan sudah ingin sekali," katanya.

 

Pembatasan jumlah kuota peserta sunatan massal dilakukan dengan pertimbangan situasi masih pandemi Covid-19. Diketahui sebagaimana laporan satgas gugus tugas Covid-19 setempat bahwa saat ini di Majenang masih ada 9 pasien Covid-19. 

 

Ketua UPZIZSNU Majenang Saebani menambahkan, melihat antusiasme masyarakat program khitanan akan menjadi program prioritas setiap tahunnya.

 

"Program ini Insyaallah manfaatnya besar, baik pada anak yang disunat maupun keluarganya. Peristiwa penting dan layaknya anak pasti akan mengenangnya sepanjang masa," terangnya.

 

Manager Program LAZISNU Cilacap Ahmad Fauzi mengakui UPZISNU Majenang adalah pioner program sunatan massal. "Semoga menjadi inspirasi bagi UPZISNU-UPZISNU yang lain," harapnya.

 

Kontributor: Imam Hamidi Antassalam
Editor: M Ngisom Al-Barony