Regional

Pengurus NU Harus Seperti Gula

Kamis, 24 Februari 2022 | 09:00 WIB

Pengurus NU Harus Seperti Gula

Pengajian Umum dalam rangka Harlah ke-99 NU oleh MWCNU kalinyamatan, Jepara (Foto: Syaiful Mustaqim)

Jepara, NU Online Jateng
Salah satu syarat yang harus diemban dan dijaga oleh Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) yakni memiliki jiwa ikhlas tanpa pamrih. Harus siap mengorbankan waktu dan tenaganya untuk mengemban amanat yang sangat mulia.


"Harus ikhlas untuk Nahdlatul Ulama," tegasnya.


Pernyataan itu disampaikan KH Abdurrohim Al-Muhsin dari Semarang  dalam Pengajian Umum memperingati Harlah ke-99 NU yang diselenggarakan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kalinyamatan, Kabupaten Jepara pada Jumat (18/2) kemarin. 


Dijelaskan, berkenaan dengan ikhlas Kiai Abdurrohim mencontohkan gula yang memiliki semboyan meski bermanfaat namun tidak pernah menampakkan diri. “Ada air dikasih jeruk dan gula namanya wedang jeruk, kopi dikasih gula namanya wedang kopi, air putih dicampur teh dan gula namanya wedang teh,” contohnya di hadapan ratusan hadirin. 


Menurutnya, gula tersebut memberikan rasa manis pada minuman-minuman tersebut. Tetapi yang tersohor bukan gula melainkan yang lain. Dengan contoh tersebut kiai muda kelahiran Demak tersebut mengharap pengurus NU harus bisa seperti gula. “Yang penting saya bisa memberikan manfaat dan maslahat untuk umat. Masalah posisi tidak jadi urusan,” tegasnya.


Disampaikan, momentum Harlah ke-99 NU ia berharap organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia ini bisa tetap rukun dan kompak mulai atas hingga bawah serta tetap ikhlas berkhidmah karena Allah. 


Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jepara Kiai Akhid Turmudzi dalam sambutannya mewakili PCNU Jepara mengajak warga NU untuk merekatkan semangat persatuan. Di samping itu ia juga memaparkan di usia 99 NU harus semakin mandiri. 
“NU sudah sejak dulu mandiri dalam bidang keagamaan. Sekarang mandiri dalam bidang pendidikan, sosial politik, dan ekonomi,” jelasnya. 


Ketua MWCNU Kalinyamatan H Mufid kepada NU Online Jateng, Rabu (23/2) menjelaskan, pengajian umum yang dibarengkan dengan haul massal merupakan rangkaian kegiatan Harlah ke-99 NU. 


“Rangkaian kegiatannya meliputi bahtsul masail, khatmil qur’an, dan ziarah sesepuh NU,” ungkapnya. 


Dari haul massal lanjutnya, terkumpul dana 65 juta. Dana tersebut untuk melanjutkan pembangunan gedung PAUD dan juga untuk operasional kegiatan. Dirinya memohon doa restu kepada warga NU agar pembangunan bisa berjalan sukses dan lancar awal hingga akhir.


Hadir dalam kegiatan yang dipusatkan di Gedung MWCNU Kalinyamatan yakni jajaran pengurus MWCNU, PRNU, dan Banom NU se-Kecamatan Kalinyamatan. 


Kontributor: Syaiful Mustaqim 
Editor: M Ngisom Al-Barony