Pati, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati Kiai Yusuf Hasyim menjelaskan tiga prasyarat yang harus dimiliki oleh pengurus baru Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pati.
"Prasyarat pertama yang harus dimiliki adalah Munadzim (organisatoris). Maksudnya, pengurus harus mampu mengelola manajemen organisasi dengan ," ujarnya.
Hal itu disampaikan Kiai Yusuf Hasyim dalam acara pelantikan PC IPNU-IPPNU Kabupaten Pati periode 2021-2023 di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Selasa (23/11).
Dirinya berharap, pengurus yang baru saja dilantik benar-benar menjadi pengurus yang bisa menata organisasi kaum pelajar dan santri dengan lebih baik dan maju.
"Saya harap IPNU-IPPNU benar-benar menjadi organisatoris, bisa menata organisasi menjadi lebih maju yang bisa bergerak dengan baik. Khususnya kepada kader-kader kita baik itu di sekolah desa ranting-ranting ataupun pesantren," ucapnya.
Kedua lanjutnya, pengurus baru sebagai Muharrik (penggerak). Kiai Yusuf menjelaskan, pengurus baru harus memiliki semangat juang dan berkhidmat terus berupaya menggerakkan jamiyah semaksimal mungkin sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam melayani ummat.
"Ketiga, pengurus baru harus memiliki sikap aliman wa Arifan bizamanihi. Yakni berupaya membekali diri menjadi orang yang alim (cerdas, berilmu pengetahuan, dan Arif bijaksana) yang mampu menyesuaikan dengan tantangan kebutuhan zaman," terangnya.
Selain itu Kiai Yusuf juga mengapresiasi program literasi yang selama ini telah dirancang oleh pengurus IPNU IPPNU Pati. Ia berharap pada periode ini program literasi tetap diusung dan dijaga, karena ini adalah menjadi bentuk dari pemberdayaan kader melalui IPNU-IPPNU.
"Oleh karenanya pengurus lama yang telah berjuang dengan sangat baik patut untuk dilanjutkan program-programnya. Dan pengurusan yang baru ini untuk membuat inovasi-inovasi yang baru yang menjadikan IPNU IPPNU kabupaten Pati ini benar-benar bisa hadir di tengah-tengah jamaah," pintanya.
"Karena jamiyah kala tidak hadir di tengah-tengah jamaah maka akan ditinggalkan oleh jamaahnya," pungkasnya.
Kontributor: Widya, Fikrul Umam
Editor: M Ngisom Al-Barony
