Regional

PAC GP Ansor Kecamatan Pemalang dihadapkan Dregadasi Kader

Jumat, 6 September 2024 | 19:00 WIB

PAC GP Ansor Kecamatan Pemalang dihadapkan Dregadasi Kader

PAC GP Ansor Pemalang (Foto: istimewa)

Pemalang, NU Online Jateng

Kaderisasi dalam sebuah organisasi mutlak diperlukan dimana kaderisasi adalah sarana untuk membentuk kader yang akan melanjutkan keberlangsungan organisasi. Bila kaderisasi berjalan, maka masa depan organisasi terjamin, bila kaderisasi tidak jalan, maka masa depan organisasi itu mengalami kegelapan. 


Pengaruh seorang pemimpin dalam organisasi menjadi penentu dalam keberlangsungan roda organisasi, berjalan atau tidak, hidup dan matinya organisasi tergantung oleh pemimpin. Kesinambungan antara pengurus dan yang diurus harus terjalin baik, dengan melalui silaturahmi dan komunikasi yang berkelanjutan akan menjadikan organisasi tersebut bermartabat.


Hal tersebut dibahas dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang dengan tema ‘Ansor Di Persimpangan Jalan Antara Degradasi dan Transformasi’, Kamis (5/9/2024).


“Kami mengapresiasi kegiatan semacam ini, namun harus ada tidak lanjut berupa pengamalan baik untuk diri sendiri, masyarakat, terkhusus untuk GP Ansor, baik di tingkatan bawah sampai atas, agar bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik,” kata ketua PAC GP Ansor Kecamatan Pemalang, Gus Akhsanul Arifin. 


Gerakan Pemuda Ansor merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia. Penyebarannya pun sangat masif, sehingga di mana-mana dijumpai kader GP Ansor, tidak terkecuali di Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Penyebaran kader GP Ansor di 20 desa dan kelurahan akan memberikan kebermanfaatan di masyarakat. Akan tetapi, GP Ansor di beberapa desa dan kelurahan mengalami kemerosotan atau degradasi baik kader dan kompetensi.


“Degradasi semacam ini terjadi disemua organisasi, penyebab permasalahan ini yakni factor ekonomi dan SDM. Ada banyak orang dan program namun sumber pembiayaan tidak ada, dan ada anggaran kegiatan namun tidak tersedia kader,” ujar salah seorang pemateri diskusi, Gus Alvin Noor.


Oleh karenanya, menurut Gus Alvin, pengaruh pemimpin dalam organisasi dibutuhkan dalam penyikapan permasalahan semacam ini.


“Pemimpin mempunyai peran penting, selain itu pemimpin juga harus jeli dalam membaca keadaan yang terjadi pada kader. Dengan pembacaan semacam ini, selanjutnya pemimpin harus bisa berinovasi agar tidak terjadi kejumudan,” lanjutnya.


Perubahan dalam organisasi sangat dibutuhkan, banyak pola-pola agar organisasi bisa eksis dan memberikan kemanfaatan. “Ansor berperan penting dalam masyarakat, tidak hanya dalam bidang keagamaan namun ansor juga membantu dalam peningkatan keahlian kader dengan melalui pelatihan yang berkelanjutan,” ujar sahabat Imam selaku pemateri kajian.

Penulis: LTN PCNU Kabupaten Pemalang