NU Jateng Sebut Al-Qur'an Tidak Cukup Dihafalkan
Semarang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah HM Muzamil menyampaikan, idealnya Al-Qur'an tidak hanya dibaca dan dihafalkan, namun juga difahami dan diamalkan sehingga Al-Qur'an benar-benar menjadi akhlaknya umat Islam, umat Rasulullah SAW.
"Karena itu saya berharap agar seluruh PCNU, MWCNU, dan Ranting NU bersama-sama Jamiyatul Qurra Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) dalam memasyarakatkan Al-Qur'an," ujarnya dalam sambutannya pada pelantikan Pimpinan Wilayah (PW) JQHNU Jateng di Aula Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu (26/5).
Dikatakan, Al-Qur'an sebagai pedoman umat Islam sebagai menjadi rujukan utama dalam menjalankan syariat Islam juga memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Oleh karena itu, melalui JQHNU diharapkan muncul qari-qari Nahdliyin di level level nasional maupun internasional.
Ketua Umum Pimpinan Pusat JQHNU H Syaifullah Ma'shum, menyampaikan, pendidikan Al-Qur'an perlu terus menerus diintensifkan agar dapat berkelanjutan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Kita matangkan program-program yang maslahat," tegasnya.
Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maemun menegaskan, menjadi pemimpin ini tugas yang tidak ringan, harus bisa merahmati jamaahnya. "Pemimpin tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi", ujarnya.
Pihaknya menyebutkan, Rasulullah SAW pemimpin yang sangat mulia akhlaknya. Dalam organisasi ini, seyogyanya berpikir kemungkinan yang terburuk. "Sehingga bisa diantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan agar tidak terjadi," ucapnya.
Kepala Kanwil Kemenag Jateng H Ahmad Mustain mengucapkan selamat atas pelantikan JQHNU Jateng. "Mari kita bersama-sama membumikan Al-Quran dengan program-program yang baik", ujarnya.
Ketua JQHNU Jateng KH Ali Imron Alhafidz menyampaikan terima kasih atas kehadiran para kiai, Wagub, dan Kakannwil Kemenag Jateng dalam acara pelantikan dan rapat kerja yang dihelat di MAJT.
Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: M Ngisom Al-Barony
