Ngaji Bareng Kitab At-Tibyan Putaran ke-5, PCNU Pekalongan Tegaskan Komitmen Peduli Bencana

Pekalongan, NU Online Jateng

Pengajian rutin Ngaji Bareng Kitab At-Tibyan karya Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)Kabupaten Pekalongan kembali diselenggarakan dalam putaran kelima pada Ahad (9/2/2025) di Gedung Serba Guna Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. 

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pekalongan, KH Muslikh Khudlori, mengucapkan terima kasih atas kontribusi donatur dan relawan dalam menangani bencana di sejumlah wilayah Kabupaten Pekalongan. 

"Kami menyampaikan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Upaya bersama ini sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang terdampak bencana," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa NU Peduli terus memantau situasi pascabencana, terutama di bidang kesehatan. 

"Kami telah mengupayakan bantuan obat-obatan dan meminta LKNU untuk mendampingi saat pendistribusian bantuan tersebut," tambahnya.

KH. Muslikh Khudlori melaporkan, dana yang terkumpul melalui NU Peduli sebesar Rp 230.834.480, terdiri dari Rp 143.569.800 dalam bentuk tunai dan Rp 87.264.680 dalam bentuk natura. Dari jumlah tersebut, Rp 107.876.400 telah disalurkan ke Posko AJU di berbagai wilayah terdampak. Ia menambahkan bahwa masyarakat masih dapat menyalurkan bantuan melalui Posko Induk di Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan.

Di sisi lain, Rais Syuriyah MWCNU Karanganyar, Kiai Ali Tholkhah, sebagai tuan rumah acara, menyampaikan apresiasinya kepada para kiai dan masyayikh yang hadir. 

"Kami berharap pengajian ini membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua," ungkapnya.

Acara ini dihadiri oleh jajaran Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pekalongan, para ketua lembaga PCNU, Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah MWCNU, serta pengurus badan otonom dan ranting di wilayah tersebut.

Ngaji Bareng Kitab At-Tibyan merupakan bagian dari upaya PCNU Kabupaten Pekalongan dalam memperkuat tradisi keilmuan sekaligus mempererat silaturahmi antarulama dan masyarakat. Dengan kegiatan ini, ajaran Islam yang diwariskan Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari diharapkan terus hidup dan menjadi teladan generasi mendatang.