Masjid Darul Falah Gringsing Diresmikan, Simbol Keberkahan dan Komitmen PCNU Batang Kelola Wakaf
Rabu, 18 Juni 2025 | 21:00 WIB
Batang, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang meresmikan Masjid Darul Falah yang berdiri megah di atas tanah wakaf milik NU di Dukuh Sidosari, Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing. Masjid ini menjadi simbol nyata keberkahan wakaf dan keseriusan jam’iyah dalam mengelola aset keumatan secara amanah dan produktif.
Peresmian berlangsung khidmat dan penuh haru, dihadiri Ketua PCNU Batang Ahmad Munir Malik, Ketua LWPNU Batang Nur Fatoni, jajaran pengurus MWCNU Gringsing, PRNU Ketanggan, tokoh masyarakat, serta ribuan warga dari berbagai daerah.
Ketua PCNU Batang, Ahmad Munir Malik, menegaskan bahwa pembangunan masjid ini merupakan bukti kesungguhan NU dalam menjaga dan memanfaatkan aset wakaf demi kemaslahatan umat.
"Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga wujud keseriusan NU dalam merawat amanah wakaf para muwaqqif. Keberadaannya menjadi kekuatan umat jika dikelola dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya dikutip dari laman NU Batang. Rabu (18/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa masjid ini berdiri di atas tanah wakaf seluas 1,3 hektar yang diamanahkan H Iswanto kepada NU, dan proses pembangunannya melibatkan partisipasi aktif masyarakat serta dukungan penuh dari struktur NU setempat.
“Masjid ini amanah bersama yang harus terus dijaga manfaatnya oleh seluruh warga,” tambahnya.
Bersamaan dengan peresmian masjid, PCNU Batang juga menyerahkan surat mandat kepada para nadzir tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC). Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Kantor Pertanahan (BPN) Kabupaten Batang dalam rangka pendataan dan percepatan sertifikasi tanah-tanah wakaf NU.
Penyerahan mandat dilakukan langsung oleh Ketua PCNU Batang sebagai bentuk penguatan legalitas bagi para nadzir dalam menginventarisasi dan mengelola aset wakaf.
“Ini bagian dari ikhtiar besar NU Batang dalam menjaga warisan umat. Semua tanah wakaf NU harus memiliki kepastian hukum dan dilindungi negara,” tegasnya.
Kiai Munir berharap ke depan akan semakin banyak fasilitas keumatan seperti masjid, madrasah, dan pesantren yang berdiri di atas tanah wakaf NU yang sah secara hukum.
“Semua itu harus dimulai dari niat baik, kerja kolektif, dan pengelolaan yang profesional dan amanah,” pungkasnya.
Ketua LWPNU Batang, Nur Fatoni, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sistem pendataan wakaf dan akan mendampingi para nadzir dalam menjalankan tugasnya, termasuk melalui pelatihan teknis tentang pendataan, pengelolaan, dan sertifikasi.
“Kami ingin semua tanah wakaf NU terdokumentasi rapi, memiliki batas jelas, dimanfaatkan optimal, dan tersertifikasi,” tegasnya.
Peresmian Masjid Darul Falah yang dilaksanakan pada Ahad (15/6/2025) ini juga dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Sleman, KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) untuk memberikan siraman rohani kepada warga Nahdliyyin Batang.
Acara yang berlangsung sejak pagi tersebut dipadati oleh sekitar 3.000 orang dari berbagai daerah. Ketua panitia, Rochani, menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat.
“Saya bersyukur, pengunjung begitu banyak dan semuanya turut berbahagia atas peresmian masjid ini,” katanya.
Kepala Desa Ketanggan, H Sepkudin, turut menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan pendampingan PCNU dalam pembangunan Masjid Darul Falah.
"Kami berharap keberadaan masjid ini memberikan manfaat besar, dan PCNU terus mendampingi takmir serta warga Sidosari untuk memakmurkannya,” ucapnya.
Pewarta: Tim LTN PCNU Batang
Terpopuler
1
Wagub Jateng Tegaskan Proyek Giant Sea Wall Diperpanjang hingga 20 KM
2
Polemik Nasab Ba'alawi dalam Perspektif Aswaja
3
Dari Barak Militer hingga Kabur Aja Dulu, Santri Bahas Isu Kekinian di FMPP 43 Jawa-Madura
4
Ketua Lesbumi PCNU Pati Terbitkan Buku 'Jabrik', Kritik Sosial Dibungkus Cerita Jenaka
5
Sekjen Kemenkes RI Resmikan RSI NU Cakra Medika Mayong
6
Fatayat NU Wonogiri Dorong Zero Stunting Lewat Program S3B: Sambang Simbok Sambang Bocah
Terkini
Lihat Semua