Jaga Kesehatan Reproduksi Wanita, Ini yang Dilakukan Fatayat NU Cerih Tegal
Selasa, 31 Agustus 2021 | 21:00 WIB

Kegiatan penyuluhan kader Fatayat NU Cerih, Jatinegara bersama bidan desa (Foto: NU Online Jateng/Tahmid)
Tahmid
Kontributor
Tegal, NU Online Jateng
Persoalan kesehatan reproduksi wanita untuk para kadernya sering kurang mendapat perhatian. Demikian pula soal stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis di khususnya di kabupaten Tegal masih tinggi.
"Melihat kondisi itu, Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU Cerih, Jatinegara bersama Bidan Desa menggelar edukasi sadar stunting dan reproduksi wanita bagi usia produktif," ujar Ketua Fatayat NU Cerih Rifatun.
Dirinya menyebut, program sosialisasi masalah reproduksi dan stunting sangat tepat ditujukan untuk kader Fatayat NU. Karena, mayoritas anggotanya saat ini masih dalam usia produktif yakni usia kehamilan, pengasuhan bayi, dan anak.
"Kami berharap Fatayat NU dapat ikut berkontribusi untuk menurunkan angka stunting," ucap Rifatun dalam Kegiatan Rutinan Fatayat NU Cerih Tegal, Sabtu (28/8).
Ia menyebut, berbagai upaya pencegahan stunting terus dilakukan. Misalnya dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan gizi seimbang, cara memasak yang benar, pola asuh, penggunaan sanitasi, dan semua pola hidup sehat.
Pihaknya telah menggandeng Bidan Desa untuk mengedukasi pencegahan stunting dan kesehatan reproduksi ini merupakan realisasi dan komitmen Fatayat NU untuk mencegah stunting.
"Melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan. Memasukkan isu stunting ke dalam pembahasan agar masyarakat terbiasa dengan istilah itu," katanya kepada NU Online Jateng, Selasa (31/8).
Bidan Desa Dewi menyampaikan, penting untuk membangun wawasan tentang kesehatan. Hal itu guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat agar mencapai derajat kesehatan yang tinggi.
"Sistem yang telah dibangun harus dikelola dengan baik. Penyakit tidak menular bisa dicegah. Namun demikian, ada faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan seperti umur, penyakit yang disebabkan oleh faktor genetik (keturunan), dan jenis kelamin" ujarnya.
Untuk mengatasinya lanjutnya, diperlukan pola hidup sehat. Antara lain dengan meningkatkan intensitas aktivitas fisik, kemudian menjaga pola makanan yang sehat, serta melakukan cek kesehatan secara rutin.
"Untuk menyadarkan masyarakat akan risiko stunting, maka stunting memang wajib dicegah," pungkasnya.
Kontributor: Tahmid
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Muslimat NU DIY Gelar Bakti Sosial dan Pasar Murah Guna Ringankan Beban Masyarakat
6
NU Care-LAZISNU Dukung Penyelenggaraan Workshop Jurnalisitik Filantropi di Cilacap Jateng
Terkini
Lihat Semua