• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 19 Mei 2024

Regional

Ingin Punya Keturunan Hebat, Hormati Istri dengan Baik

Ingin Punya Keturunan Hebat, Hormati Istri dengan Baik
Pengasuh Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara KH Nuruddin Amin (Foto: Dok)
Pengasuh Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara KH Nuruddin Amin (Foto: Dok)

Jepara, NU Online Jateng
Semua orang pasti ingin memiliki keturunan yang baik, shalih, dan shalihah. Baik dalam arti dikaruniai kesehatan jasmani, kecerdasan pikiran, dan kebaikan lainnya. Untuk mendapatkan itu, Pengasuh Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara KH Nuruddin Amin memiliki tips khusus. 

 

Menurut Pengasuh Pesantren yang juga menjadi Wakil Ketua DPRD Jepara itu, salah satu kunci memiliki keturunan yang baik adalah menghormati dan memperlakukan istri dengan baik. 

 

"Dengan memperlakukan istri dengan baik, maka sang istri akan merasa bahagia, dan kebahagiaan itu akan berdampak positif pada anak," ujarnya kepada NU Online Jateng, Ahad (28/11).  

 

Kiai yang memiliki ciri khas blangkon ini menyebut, suasana hati seorang ibu sangat berpengaruh pada suasana hati sang anak. Dengan modal kesenangan itu sang ibu akan lebih semangat menemani dan mendidik anak.  

 

"Kalau seorang ibu hatinya tenang, maka ibu akan mengeksplorasi bagaimana mendidik anak yang hebat. Biasanya Ketika masih kecil, anak akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama ibu, maka hati ibu harus riang gembira, tenang, dan tidak terbebani masalah-masalah kompleks," kata Gus Nung.

 

Ia juga menjelaskan bahwa tanggung jawab seorang perempuan yang telah menjadi ibu cukup besar. Menurutnya, untuk melahirkan generasi penerus bangsa seorang ibu harus melewati fase yang rumit, dan tidak sederhana, bahkan berbahaya karena bisa terancam kehilangan nyawanya sendiri.  

 

"Yang sudah dilakukan oleh perempuan untuk mencetak generasi penerus kita bukan perkara sepele. Perempuan mengandung selama kurang lebih 9 bulan, kemudian melahirkan sambil bertaruh nyawa, lalu menyusui dua tahun. Mendampingi anak tanpa lelah, kadang-kadang masih disambi kerjaan juga," jelasnya. 

 

Ia pun membandingkan kekuatan seorang ibu dan ayah dalam menggendong anak. "Sederhana saja, ibu menggendong 2-3 jam kuat-kuat saja, tapi bapak-bapak menggendong anak 5 menit saja sudah pegel-pegel," jelasnya. 

 

Meski begitu, kiai yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Jepara itu berpesan, peran suami dalam merawat anak juga harus sama besarnya. “Jangan apa-apa istri, apa-apa istri, makanya istri harus happi,” pungkasnya. 

 

Pengirim: Yanuar Aris Budiarto
Editor: M Ngisom Al-Barony


Editor:

Regional Terbaru