Hari Santri, Pesantren As-Salam Cepu Blora Tekankan Kemandirian
Kamis, 5 November 2020 | 07:00 WIB
Ajie Najmuddin
Penulis
Blora, NU Online Jateng
Pesantren As-Salam adalah pesantren tertua di Blora, didirikan pada tahun 1917 oleh KH Usman yang juga salah satu tokoh pendiri organisasi NU cabang pertama di Blora.
Selain mengajarkan santrinya untuk memperdalam ilmu agama Islam, yaitu belajar Al-Qur'an dan hadits saja, akan tetapi juga diajarkan pemberdayaan ekonomi yakni belajar usaha perikanan darat dan perdagangan air isi ulang di pondoknya.
"Harapan kami, para santri kami selain menjadi ahli agama Islam yang berakhakul karimah, cinta tanah air, meneruskan perjuangan Nabi Besar Muhammad Saw, dan para pendiri NU yaitu mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin, kami juga ajarkan para santri untuk berbisnis secara mandiri, yaitu perikanan budi daya lele dan perdagangan air isi ulang," jelas Pengasuh Pesantren As-Salam Gus Anief Usman, Rabu (4/11).
Kepada NU Online Jateng Gus Anief menceritakan terkait omzet dari budi daya lele dan perdagangan air isi ulang menurutnya cukup besar, yakni mencapai puluhan juta per bulan.
"Alhamdulillah, dari budi daya tujuh kolam ikan lele dapat menghasilkan omzet puluhan juta per bulan, dan untuk air isi ulang juga cukup lumayan, untuk memenuhi kebutuhan pondok dan warga pelanggan kami di Cepu dan para santri cukup senang bisa belajar usaha yang diajarkan di pesantren, semoga bisa menjadi bekal mereka, setelah lulus belajar dari pondok kami," bebernya.
Dikatakan, di momentum Hari Santri 2020, pihaknya juga berbagi kepada para santri dam masyarakat di sekitar pondok yakni membagikan ratusan kaos untuk santri, warga masyarakat, dan panti asuhan.
“Kami peringati Hari Santri ini dengan membagikan kaos gratis untuk masyarakat sekitar pondok. Semoga Allah SWT, dapat mengakhiri cobaan pandemi Covid-19 ini dan bisa memberikan hikmah kepada umat manusia untuk hidup bersih," ungkap Anief.
Dijelaskan, sebanyak 200 buah kaos bertuliskan As-Salam Cepu juga untuk memberikan semangat kepada para santri agar mereka tetap semangat dalam belajar. “Intinya, semangat para santri jangan luntur dan kendor. Tetap berdoa, berkarya dan belajar,” pungkasnya.
Penulis: Ajie Najmuddin
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua