• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Regional

Gus Yasin Tegaskan, Santri Gayeng Nusantara Bukan Gerakan Politik

Gus Yasin Tegaskan, Santri Gayeng Nusantara Bukan Gerakan Politik
Panglima Santri Gayeng Nusantara (SGN) KH Taj Yasin Maimoen (Foto: Dok)
Panglima Santri Gayeng Nusantara (SGN) KH Taj Yasin Maimoen (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Panglima Santri Gayeng Nusantara (SGN) yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH Taj Yasin Maimoen menepis isu bahwa organisasi yang ia bina memiliki afiliasi politik dengan partai politik tertentu. Bahkan, rumor beredar terkait pembagian kursi pengurus partai antara SGN dan partai tersebut.

 

"Tidak (berkaitan dengan partai politik) ya, SGN itu murni gerakan sosial. Peranannya sudah sangat besar dan dirasakan masyarakat. Ini kan strategis sekali, sehingga ada partai yang mengklaim. Nama partainya tidak perlu saya sebutkan," kata Taj Yasin kepada NU Online Jateng, Ahad (17/10). 

 

Sejurus dengan hal itu, dia pun menginstruksikan kepada pengurus SGN, untuk tetap fokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan dan tidak terpengaruh dengan jabatan struktural di partai politik. 

 

"Gerakan seperti pemberdayaan ekonomi pesantren, bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) dan lainnya itu dananya dari sumbangan anggota. Selama ini dibangun swadaya, itu sangat berarti bagi masyarakat," tutur Gus Yasin, sapaan akrabnya.

 

Bahkan, Gus Yasin menyebut gerakan yang dibangun SGN selama ini sudah efektif dan harus dilanjutkan tanpa godaan bernuansa politik. Dengan demikian, katanya pekerjaan yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat secara tulus dan ikhlas.

 

"Saya sudah mengunjungi (mengecek) hasil kerjanya pada berbagai kota di Jateng ini, masyarakatnya mengaku sangat terbantu. Jadi saya minta pengurus SGN fokus saja (bantu masyarakat)," pintanya.

 

Koordinator SGN Jawa Tengah KH M Chamzah Hasan mengatakan, SGN tidak hanya di Jawa Tengah saja, namun telah terbentuk di berbagai kota di Indonesia. Dia menyebut beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain pendampingan dan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), bantuan keluarga miskin, bantuan pendidikan, pengadaan saluran air bersih, dan sebagainya. 

 

"Termasuk kami adakan kursus-kursus dan seminar untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat," kata Gus Chamzah sapaan akrabnya yang juga Pengasuh  Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara.

 

Pengurus Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) pusat itu juga menjelaskan bahwa SGN di masing-masing kabupaten/kota di Jawa Tengah telah berdiri dan memiliki program kerja yang terarah dengan segmentasi masyarakat yang membutuhkan.

 

"Kami tidak pernah meminta bantuan dari partai manapun untuk program kerja. Semuanya murni swadaya. Dan ini terbukti sudah berhasil," imbuhnya.

 

Tak hanya itu, dirinya pun menyatakan imbauan Panglima SGN, Gus Yasin akan dia tegaskan dengan surat edaran ke semua pengurus SGN di tingkat kabupaten/kota. Isi edaran tersebut, lanjut dia menegaskan agar pengurus SGN tidak merangkap sebagai motor penggerak partai politik. 

 

"Tujuannya agar fokus ke masyarakat dulu. Jadi kerjanya fokus ke satu organisasi, tidak rangkap jabatan," ucapnya.

 

Atas edaran tersebut minat masyarakat untuk bergabung dengan organisasi Santri Gayeng Nusantara (SGN) terus meningkat. Terbukti dengan kepengurusan definitif hingga tingkat desa yang ia monitor saat pertemuan SGN Jawa Tengah bagian selatan yang dihadiri 9 Kabupaten di Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara. SGN aktif menggelar pengajian rutin serta kegiatan bakti sosial. 

 

"Mulai sunatan massal, donor darah, berbagi sembako, pelatihan kewirausahaan dan banyak lagi yang lain. Ini tujuan kita, gerakan sosial kemanusiaan, bukan gerakan politik," pungkasnya.

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru