Kudus, NU Online Jateng
Pandemi memaksa sebagian orang kehilangan pekerjaan. Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Pati menggelar pelatihan pengolahan ikan bandeng, untuk membuka peluang usaha di tengah masyarakat, pada Senin sampai Rabu (28/10) kemarin.
Ketua PC Fatayat Pati, Asmonah Yusuf mengungkapkan, pilihan pengolahan bahan makanan berupa bandeng karena makanan ini di Pati tersedia cukup banyak. Selain ini, bisnis usaha sangat prospektif.
“Ada 20 peserta yang diambil itu diutamakan yang belum bekerja, atau pengangguran. Dan juga yang terkena dampak PHK akibat pandemi ini. Saya berharap dengan pelatihan ini kader-kader Fatayat memiliki aktivitas baru di bidang usaha bandeng,” ungkapnya.
Disampaikan Asmonah, setiap peserta mendapatkan bantuan alat pengolah ikan bandeng dan panci presto. Agar dapat digunakan setelah selesai pelatihan. Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai pembekalan dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas, dengan adanya pelatihan pengolahan ikan bandeng menjadi berbagai macam olahan masakan.
“Hari pertama peserta diberikan teori tentang pengolahan ikan bandeng. Hari keduanya masih diberikan teori dan siangnya dilanjutkan praktik mengolah bandeng menjadi bakso bandeng, dan bandeng krispi. Hari ketiga diajarkan untuk membuat nugget dan krupuk dari bandeng,” jelasnya kepada NU Online Jateng.
Ia menambahkan, pelatihan pengolahan bandeng itu sekaligus ajang pengenalan cara pengolahan bandeng yang bermacam-macam. “PC Fatayat memilih bidang usaha olahan bahan makanan dari ikan bandeng, karena bandeng menjadi yang khas di Kabupaten Pati. Disamping itu, bandeng sangat mudah didapati,” terangnya.
Ia berharap, pelatihan itu dapat meningkatkan sumber daya manusia, juga keterampilan dalam mengolah ikan bandeng. Sehingga ke depannya peserta dapat membuka industri rumah tangga untuk memperkuat ekonomi masyarakat.
“Terlebih di masa pandemi, perlu penguatan ekonomi. Sehingga ini yang hanya dapat kami berikan untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: M Ngisom Al-Barony
