Sukoharjo, NU Online Jateng
Bupati Sukoharjo Hj Etik Suryani menegaskan, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi perempuan yang menghimpun perempuan-perempuan milenial dengan usia produktif, maka fatayat juga harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memaksimalkan peluang Sumber Daya Manusia (SDM)nya.
"Kader-kader fatayat harus menjadi etik-etik (pemimpin) selanjutnya, maju tidaknya negara ini bergantung pada perempuan. Makanya kita menjadi perempuan harus bangga dan kuat. Banggalah kalian menjadi perempuan," tegasnya.
Hal itu disampaikan Bupati Sukoharjo saat menghadiri Pelantikan dan Seminar Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Sukoharjo mengusung tema 'Optimalisasi Kepemimpinan Perempuan dalam Membangun Ketahanan Masyarakat dengan Prinsip Aswaja' digelar di Hotel Tosan, Solo Baru, Sukoharjo, Ahad (13/3).
Bupati mengajak kaum perempuan Nahdliyin untuk bangga menjadi pengurus Fatayat NU Sukoharjo. "Saya dari NU dan saya adalah bupati pertama yang perempuan dan juga NU," terang Bupati sembari menyemangati.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah Hj Tazkiyatul Muthmainnah menyampaikan, bergerak dan berjuang dalam Fatayat adalah panggilan hati dan jiwa. Setiap geraknya dilandasi dengan khidmat dan kecintaan kepada NU.
"Kita berkhidmah di NU melalui Fatayat karena panggilan hati dan jiwa, bukan karena kita ingin jabatan di NU, Kita berkhidmah karena kita butuh NU, bukan NU butuh kita," ucapnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo, KH Khomsun Nur Arif, mengutip Sabda Rasulullah SAW. 'Sebaik-baik manusia di antara kalian adalah yang dapat bersikap baik kepada perempuan'. Artinya, yang dipesankan Rasul kepada kita semua adalah bahwa peran perempuan dan laki-laki dalam kebaikan tidak ada perbedaan.
"Semua memiliki tanggung jawab dan peran yang sama," pesannya di hadapan pengurus baru Fatayat NU Sukoharjo.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sukoharjo Siti Muslimah berkomitmen akan membantu menyukseskan program-program pemerintah dengan program unggulan yang akan dilaksanakan Fatayat dalam satu periode kepengurusan mendatang.
"Jabatan Bupati Sukoharjo seorang perempuan adalah pencetak sejarah sekaligus motivasi dan semangat juang bagi kami dalam menghadirkan program-program unggulan satu periode mendatang," pungkasnya.
Kontributor: Masri Zaini
Editor: M Ngisom Al-Barony
