Pesantren

Revolusi Digital dari Pelosok: Madrasah Hebat Lahir di Pesantren Nihadlul Qulub

Kamis, 2 Januari 2025 | 08:00 WIB

Revolusi Digital dari Pelosok: Madrasah Hebat Lahir di Pesantren Nihadlul Qulub

Pelatihan literasi digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Diniyah (Madin), GP Ansor, IPPNU, dan SMK NU di wilayah Pemalang dan Tegal. Pelatihan ini berlangsung dari Jumat-Senin (27-30/12/2024).

Pemalang, NU Online Jateng  

Pesantren Nihadlul Qulub, Moga, Pemalang, Jawa Tengah, menggelar pelatihan literasi digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Diniyah (Madin), GP Ansor, IPPNU, dan SMK NU di wilayah Pemalang dan Tegal. Pelatihan ini berlangsung dari Jumat-Senin (27-30/12/2024).
 

Pengasuh Pesantren Nihadlul Qulub, Kiai Ali Sobirin el-Muannatsy, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan mengasah literasi digital untuk memperkuat dakwah, mempromosikan kemadrasahan, dan meningkatkan perekonomian melalui toko online mandiri dan afiliasi.


"Dengan dukungan teknologi terkini seperti Canva, CapCut, hingga AI seperti ChatGPT, peserta diajak menjadi produsen konten kreatif yang relevan. Hasilnya tidak hanya kata-kata indah, tetapi dampak nyata dalam bentuk toko online yang mendukung kesejahteraan ekonomi mereka," ujar Kiai Ali kepada NU Online Jateng, Senin (30/12/2024).


Kiai Ali juga menegaskan bahwa Pesantren Nihadlul Qulub mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dengan teknologi modern. Dalam sesi mindset building, peserta diajak menggali potensi diri melalui pendekatan "teknologi ruh," dengan pembaruan pola pikir menuju mentalitas yang produktif.


"Madrasah hebat bukan sekadar slogan, tetapi misi kita bersama. Teknologi tidak hanya membantu memahami zaman, tetapi juga memperkuat dakwah dan membangun peradaban Islam yang lebih baik," imbuhnya.


Dakwah, Konten, dan Bisnis: Sinergi Strategis Era Digital


Dalam sesi kreasi konten, peserta dilatih menghasilkan konten dakwah dan promosi berkualitas menggunakan Canva dan CapCut untuk desain visual dan video pendek yang efektif. Pengenalan teknologi AI seperti ChatGPT membuka wawasan peserta tentang potensi menciptakan narasi kuat untuk dakwah maupun bisnis.


Sesi lainnya, seperti membangun toko online mandiri dan afiliasi, menjadi favorit peserta. Dengan fokus pada platform seperti Shopee, peserta diajarkan cara memulai toko online sekaligus memanfaatkan afiliasi untuk penghasilan tambahan.


"Hasilnya, para guru tidak hanya menjadi pendidik adaptif, tetapi juga pengusaha yang mendukung perekonomian keluarga dan madrasah," ujar Kiai Ali.


Dukungan Pemerintah: Supervisi Direktur GTK Kemenag RI


Pelatihan ini mendapat supervisi langsung dari Thobib Al-Asyhar, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama RI. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya adaptasi guru terhadap perubahan zaman dengan tetap mengedepankan cinta dan kasih sayang sebagai fondasi pendidikan.


"Saat ini, guru harus mampu memadukan ideologi Islam dengan inovasi modern untuk melahirkan generasi hebat yang menjawab tantangan zaman," jelasnya.


Ia juga menyoroti pentingnya literasi digital untuk memperkuat identitas dan keunggulan madrasah. Buku Menjadi Guru Ala Nabi: Cara Islam Mendidik dan Melahirkan Generasi Hebat dijadikan referensi utama untuk memberikan panduan praktis bagi peserta.


Kiai Ali menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari pelosok desa. Dengan menggabungkan nilai Islam, teknologi, dan inovasi, kegiatan ini menunjukkan bahwa madrasah mampu bersaing di era digital.


"Dari Desa Moga, madrasah hebat siap membawa perubahan," pungkasnya.