Ngabuburit Ngaji Kitab Kuning di Ponpes Al Musthofa Tebuireng 16
Senin, 10 Maret 2025 | 10:00 WIB
Temanggung, NU Online Jateng
Puluhan santri dan santriwati Pondok Pesantren Tahfidz Al Musthofa Tebuireng 16, yang berlokasi di Wadas, Kandangan, Temanggung, mengikuti program Ngabuburit Ngaji Kitab Kuning selama bulan Ramadhan. Kegiatan ini bertujuan memperdalam wawasan keilmuan para santri dalam bidang adab dan tasawuf, sekaligus mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan aktivitas yang bermanfaat.
Setiap sore setelah salat Ashar, para santri dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok kelas ula mendalami kitab Arbain Nawawi, sedangkan kelas wustho dan ulya mengaji kitab Nashoihul Ibad. Pengasuh Ponpes Tahfidz Al Musthofa Tebuireng 16, KH Ahmad Yani, menyampaikan bahwa metode pengajian yang digunakan adalah metode "kilatan," yakni menyelesaikan satu kitab dalam waktu satu bulan.
"Kegiatan ini bertujuan agar para santri semakin memahami ilmu agama, khususnya adab dan tasawuf. Selain itu, ngabuburit dengan mengaji juga membantu mereka agar tidak merasa jenuh menunggu waktu berbuka. Penyampaian materi juga diselingi dengan guyonan khas pesantren agar suasana tetap rileks dan tidak membosankan," ujar KH Ahmad Yani pada Jumat (7/3/2025).
Kitab kuning Arbain Nawawi merupakan karya Imam Nawawi yang berisi 42 hadis pilihan tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari jihad, zuhud, nasihat, adab, hingga niat-niat yang baik. Kitab ini telah dikenal luas di dunia Islam dan menjadi bahan ajar di banyak pesantren.
Sementara itu, Nashoihul Ibad, karya Syekh Nawawi al-Bantani, berisi kumpulan nasihat yang bersumber dari Al-Qur'an, hadis, serta perkataan para sahabat dan ulama. Kitab ini memberikan panduan bagi Muslim untuk menjalani kehidupan dengan penuh kebijaksanaan dan kebaikan.
Salah satu santri, Alvin Khandziq dari Gemawang, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti program ini.
"Saya merasa senang karena bisa menambah ilmu agama sekaligus menjalankan ibadah puasa tanpa terasa bosan. Selesai ngaji, sebentar lagi sudah berbuka puasa," ujarnya.
KH Ahmad Yani berharap setelah mempelajari kitab-kitab tersebut, para santri dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh. "Dengan memahami dan mengamalkan isi kitab-kitab ini, kami berharap para santri bisa membentuk akhlak yang baik dan memiliki karakter Islami yang kuat," tuturnya.
Ponpes Tahfidz Al Musthofa Tebuireng 16 juga dikenal memiliki berbagai program sosial dan konsep lingkungan yang ramah. Pesantren ini mengusung konsep green building, menggunakan kayu bekas atau lawasan untuk bangunan tradisional seperti joglo dan pendopo. Komposisi pesantren didesain dengan 60 persen ruang terbuka hijau dan 40 persen bangunan, menciptakan lingkungan asri dan nyaman bagi para santri.
Terpopuler
1
Novian Adijaya Terpilih Aklamasi sebagai Ketua PR GP Ansor Jatilaba Tegal
2
Lewat KOIN NU, PRNU Desa Cerih Jatinegara Tegal Bantu Syariah Santri Madin dan TPQ
3
PR Sukun Kudus Santuni 700 Yatim di Pati, Sinergi Kebaikan di Bulan Ramadhan
4
Masjid di Jalur Mudik Diminta Buka 24 Jam, Dukung Pemudik dan Program Khataman Al-Qur’an Nasional
5
Tarhim Ansor di Tegal: Menebar Dakwah, Meneguhkan Bakti kepada Orang Tua
6
PMII Komisariat Gusdur Demak Resmi Dilantik, Siap Bergerak Lebih Progresif
Terkini
Lihat Semua