Malam itu sahal hendak menutup tokonya dan ketika sedang menghitung uang yang ada di laci meja kasir, tiba-tiba datang dan masuk ke toko seorang lelaki yang berperawakan gede, kekar, dan gagah dengan membawa pentungan hendak merampok.
Ketika itu, sahal dengan secepat kilat mengambil airgun yang berada di laci lalu menodongkannya ke arah perampok. Karena kalah senjata, perampok itu berlutut memohon ampun "Maafkan saya, saya hendak merampok karena terpaksa, anak istriku dalam keadaan kelaparan, tolong jangan hubungi polisi".
Sahal terlihat iba oleh tutur katanya dan sahal pun memaafkan sambil mengulurkan sejumlah uang dan beberapa buah roti. Singkat cerita, ketika melihat kebaikan sahal si pemilik toko, lelaki kekar itu lalu masuk Islam.
Rezeki harus diperoleh dengan cara yang baik, karena rezeki yang halal dan baik (halalan thayyiba) akan melahirkan kebahagiaan dan keberkahan. Jangan terlena oleh bujuk rayu setan, karena bujuk dan rayuannya adalah tipuan belaka.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 168 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya :
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS Al-Baqarah:168)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng