Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Mengapa Saling Berebut Makan untuk Hidup?

Foto: Ilustrasi (nu Online)

Di sore yang cerah dan berhembus angin sepoi, tampak seorang lelaki mendatangi kolam ikan yang ada di samping rumahnya. Ia taburkan makanan di atas air yang kemudian disambut oleh ratusan ikan yang sedang menunggu taburan makanan.


Tampak ikan-ikan itu saling berdesak-desakan dan berebut untuk mendapatkan makanan, tapi anehnya mereka hanya saling bedesak dan tidak mendapatkan apa-apa, seandainya mendapatkan makanan pun tidak seberapa jumlahnya. 


Baca Juga:
Hidup untuk Makan atau Makan untuk Hidup?


Sedangkan di pinggiran kolam tampak beberapa ikan yang tidak ikut berebut justru lebih banyak mendapatkan makanan yang terbawa oleh ombak kecil akibat gerakan ikan yang saling berdesak-desakan.


Jangan saling berebut makan (rezeki) untuk hidup, karena sesungguhnya rezeki itu telah diatur oleh Allah SWT, tetapi qanaah dan istiqamah dalam berikhtiar adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh hamba-Nya agar roda krhidupan tetap berputar.


Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 52 :


اَوَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ .


Artinya :
Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki)? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman. (QS Az-Zumar : 52)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait