Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Ketika Suraqah bin Malik Hendak Bunuh Rasulullah

Foto: Ilustrasi (istimewa)

Perjalanan jauh dengan melintasi padang pasir dan gunung-gunung batu terjal adalah perjalanan yang sangat melelahkan, belum lagi ditambah adanya rasa was yang selalu menghantui karena ancaman orang-orang kafir Quraisy, itulah perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah.

   
Dalam perjalanan itu, Rasulullah saw selalu berdzikir, sedangkan Abu Bakar yang setia mendampingi tampak sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan kalau tidak ada orang yang mengintai untuk mencederai Rasulullah.

   
Jauh dari belakang tampak seorang lelaki memacu kudanya untuk mendekat, dia adalah Suraqah bin Malik yang hendak membunuh Rasulullah gegara tergiur iming-iming hadiah besar yang disayembarakan oleh penggede kafir Quraisy.


Baca Juga:
Ketika Abu Bakar Memerdekakan Bilal dari Tangan Umayah

   
Ketika kudanya hampir mendekati Rasulullah dan pedang yang ditangannya hendak disabetkan, tiba-tiba kudanya terperosok lalu Suraqah terjatuh, dan itu terjadi hingga 3 (tiga) kali, bahkan untuk yang ketiga kalinya kaki kuda itu terjerembab sangat dalam di kubangan pasir.

   
Ketika itu, Suraqah minta ampun agar tidak dibunuh atau dcederai dan berjanji tidak akan menceritakan keberadaan Rasulullah ketika nantinya pulang ke Makkah. 

   
Sungguh orang-orang yang berhijrah karena Allah, akan diampuni dosanya dan Allah akan menyayanginya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 100:


وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا


Artinya:   
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS An Nisa: 100)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait