Berdasarkan catatan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) sebagaimana yang dikutip dari situs MUI 7 Juli 2021 disebutkan bahwa selama pandemi Covid-19 sampai dengan tanggal 4 Juli 2021 di Indonesia telah terdapat 584 kiai yang wafat.
Tentu kita patut bersedih karena dengan meninggalnya para kiai berarti kita telah kehilangan orang-orang pembawa ilmu sehingga ilmu yang ada pun akan hilang terbawa bersama kepergiannya.
Rasulullah SAW ketika ditanya "bagaimana mungkin ilmu bisa pergi atau menghilang dari muka bumi ini?, jawabnya adalah :
إِنَّ ذَهَابَ الْعِلْمِ أَنْ يَذْهَبَ حَمَلَتُهُ
Artinya: Perginya ilmu adalah dengan perginya (wafatnya) orang-orang yang membawa ilmu (ulama).
Jangan anggap sepele tentang kepergiaannya dan jangan hanya cukup bersedih dengan kematiannya, karena kematiannya adalah bak bintang yang telah mati sinarnya.
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng