Orang-orang yang abai dan ingkar terhadap seruan Allah, sejatinya mereka tidak tuli telinganya dan tidak buta matanya. Siapa pun yang berjalan di muka bumi dan mau membuka lebar-lebar mata dan telinganya tentu akan melihat dan mendengar tentang bukti kebesaran dan kekuasaanNya.
Tapi gegara pintu hati yang tertutup, maka mata hati pun menjadi buta dan tidak mampu melihat ayat-ayat-Nya, dan gegara pintu hati yang tertutup maka telinga hati pun menjadi tuli dan tidak mendengar seruan-Nya. Begitulah kalau pintu hati tertutup rapat, jalanan yang terang benderang tampak gelap dan kebenaran pun tersilap.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hajj Ayat 46 :
اَفَلَمۡ يَسِيۡرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ فَتَكُوۡنَ لَهُمۡ قُلُوۡبٌ يَّعۡقِلُوۡنَ بِهَاۤ اَوۡ اٰذَانٌ يَّسۡمَعُوۡنَ بِهَا ۚ فَاِنَّهَا لَا تَعۡمَى الۡاَبۡصَارُ وَلٰـكِنۡ تَعۡمَى الۡـقُلُوۡبُ الَّتِىۡ فِى الصُّدُوۡرِ
Artinya :
Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada. (QS Al-Hajj : 46)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri