Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Ibadah di Masjidil Haram Berbeda Nilainya

Foto: Ilustrasi (tribunnews.com)

Geliat semangat ibadah di Masjidil Haram tak kenal waktu, dua puluh empat jam tiada henti orang-orang mengelilingi Ka'abah untuk thawaf. Di sisi lain ada yang melakukan sai lalu tahalul dan ada pula yang beribadah hingga memadati pelatarannya.

   
Memang, beribadah di Masjidil Haram jauh berbeda nilainya bila dibandingkan dengan ibadah di Masjid Nabawi terlebih di masjid yang selainnya.


Baca Juga:
Shalat Sunnah di Maqam Ibrahim

   
Kalau ibadah di Masjid Nabawi nilainya (keutamannya) lipat seribu kali, maka ibadah di Masjidil Haram nilainya akan dilipatkan seratus ribu kali.

Hadits nabi: Dari Jabir, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ


Artinya:
Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu shalat di masjid lainnya. (HR Ahmad dan Ibnu Majah)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait