Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Hati yang Keras Cenderung pada Kebatilan

Foto: Ilustrasi (nu online)

Kerasnya hati seseorang akan berpengaruh pada diri sendiri dan akan berdampak kepada orang lain dan lingkungannya. Orang-orang yang keras hatinya akan sulit menerima kebaikan, jauh dari yang hak dan cenderung pada kebatilan dan kemungkaran.


Baca Juga:
Tahun Baru Hidup Baru

   
Suka memberi makan kepada fakir miskin, suka mengusap kepala anak yatim yang dibarengi dengan rasa kasih sayang lalu peduli dan menyantuninya adalah salah satu cara dari sekian cara melunakkan hati yang keras.


Hadits nabi:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلًا شَكَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ لَهُ إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِينَ قَلْبِكَ فَأَطْعِمْ الْمِسْكِينَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ


Artinya:
Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa seorang laki-laki mengadu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam akan kerasnya hatinya, maka Rasulullah bersabda "Jika engkau ingin hatimu menjadi lembut maka berilah makan kepada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim."


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait