SMK Salafiyah Kajen Siapkan Alumni Bekerja di Jepang, Fokus pada Sektor Garmen
Jumat, 18 Juli 2025 | 15:00 WIB

SMK) Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, menggelar seleksi bagi para alumni untuk bekerja di Jepang melalui kerja sama dengan PT Japindo. Kegiatan seleksi dilaksanakan di lingkungan sekolah pada Rabu (16/7/2025)
Pati, NU Online Jateng
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, menggelar seleksi bagi para alumni untuk bekerja di Jepang melalui kerja sama dengan PT Japindo. Kegiatan seleksi dilaksanakan di lingkungan sekolah pada Rabu (16/7/2025) dengan tim penguji langsung dari Jepang.
Kepala SMK Salafiyah Kajen, Erni Sofa Nugraha, mengungkapkan bahwa kerja sama antara SMK Salafiyah dan PT Japindo telah berlangsung selama dua tahun. PT Japindo juga berkontribusi dengan mengirimkan pengajar (sensei) untuk memberikan pelajaran bahasa Jepang secara cuma-cuma kepada para siswa.
“Jadi setiap hari Sabtu, anak-anak dalam intrakurikuler mendapatkan mata pelajaran bahasa Jepang selama dua jam. Itu dengan sensei dari PT Japindo,” kata Erni saat ditemui di SMK Salafiyah Kajen, Kamis (17/7/2025).
Pada proses seleksi, para alumni mengikuti uji keterampilan menjahit dan wawancara daring melalui platform Zoom bersama tim penguji dari Jepang. Dari peserta yang mengikuti, hanya tujuh orang yang berhasil lolos seleksi ketat tersebut.
“Yang seleksi usianya minimal 18 tahun. Jadi ini alumni yang ikut. Seleksinya ketat, kemarin kami melihat langsung ternyata pengujinya sangat detail. Menjahit misalnya, itu ada standarnya. Selain itu, wawancara dilaksanakan langsung secara Zoom dari Jepang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Erni menyampaikan bahwa PT Japindo memiliki jejaring luas dengan perusahaan-perusahaan di Jepang, dan saat ini tengah membutuhkan tenaga kerja di sektor garmen.
“Karena kita punya jurusan yang sesuai, yaitu Tata Busana, khususnya di bidang garmen, jadi PT Japindo mengadakan seleksi di sini,” tutur dia.
Ia juga menjelaskan bahwa alasan SMK Salafiyah Kajen dipilih sebagai tempat seleksi adalah karena fasilitas sekolah yang sudah sesuai dengan standar industri.
“Peralatan kita sudah standar perusahaan, sehingga sangat cocok untuk melakukan seleksi ini,” imbuhnya.
Erni berharap kerja sama ini dapat membuka jalan bagi para alumni untuk memperoleh pengalaman kerja internasional, serta mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Meski demikian, ia mengakui masih ada kendala dari sisi orang tua alumni yang ragu melepas anaknya bekerja di luar negeri karena alasan jarak.
“Harapannya nanti orang tua semakin terbuka. Jadi kerja nggak harus dekat, biarkan mereka berkembang mendapatkan wawasan dan pengalaman. Apalagi pihak perusahaan sudah menjelaskan bahwa tempat kerja di sana aman bagi mereka,” tandasnya.