Bantul DIY, NU Online Jateng -

Brand fesyen DERA yang digawangi santri-santri Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Darul Amanah Sukorejo, Kendal, tampil memukau dalam ajang Jogja Fashion Week 2025 yang digelar di Graha Pradipta Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (7/8/2025). 

 

Melalui program Young Talents Designer, DERA menjadi satu dari 13 perwakilan desainer muda se-Indonesia yang mendapat kesempatan unjuk kreativitas di panggung fesyen nasional.

 

Mengusung tema "Sekar Angin", koleksi DERA menghadirkan busana modest wear modern yang mengombinasikan nilai kesopanan khas pesantren dengan sentuhan etnik bernuansa biru-putih segar. Potongan longgar nan stylish, serta motif batik floral yang elegan, menjadikan koleksi ini tampil anggun namun tetap bersahaja.

 

“Ini adalah ruang ekspresi dan aktualisasi bagi santri, bahwa mereka tak hanya piawai dalam keilmuan agama, tapi juga mampu bersaing di ranah industri kreatif,” terang Kepala SMK Darul Amanah, Muhammad Mufti Haris. 

 

Ia menambahkan, DERA telah aktif mengikuti berbagai event fesyen sejak 2023 dan terus menunjukkan konsistensi dalam karya.

 

Dalam program tersebut, turut hadir desainer muda dari berbagai provinsi seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Utara, hingga DKI Jakarta. Selain SMK Darul Amanah, dua sekolah berbasis pesantren dari Jawa Tengah lainnya juga turut serta, yakni SMK Syubbanul Wathon Magelang dan SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo.

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, mengatakan akan terus menggenjot produk-produk busana karya pengrajin lokal, agar menembus pasar global. Seperti, dengan melakukan upaya-upaya pendampingan.

  

"Salah satu bentuk pendampingannya yaitu memfasilitasi pengrajin untuk ikut serta memamerkan produk-produknya, dalam berbagai event fesyen agar dilirik pasar," kata Ning Nawal demikian sapaannya.

 

Upaya lainnya, kata Nawal, memperkuat program pelatihan bagi anak-anak SMK jurusan tata busana, agar keterampilannya meningkat. Sehingga, bisa menghasilkan produk-produk berkualitas, yang siap dipamerkan pada event internasional.

 

"Bagaimana anak anak SMK juga ada pelatihan, terus kemudian dia bisa meningkatkan skil-nya, hasilnya dari karyanya kemudian dikurasi, hasil kurasi ini yang bisa dipamerkan," ungkap dia.

 

Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Fajarini Puntodewi, mendorong pemerintah daerah di Indonesia untuk menggenjot promosi potensi lokal agar semakin mendunia.

 

"Kami mendorong provinsi, kota, dan daerah lainnya, membuat gelaran yang dapat mempromosikan potensi daerah dengan kreatif," ungkap Fajarini.