Regional

Tanamkan Moderasi Beragama dan Toleransi dalam Masyarakat, IPNU-IPPNU Kabupaten Klaten Gelar Seminar

Kamis, 19 Desember 2024 | 11:00 WIB

Tanamkan Moderasi Beragama dan Toleransi dalam Masyarakat, IPNU-IPPNU Kabupaten Klaten Gelar Seminar

Seminar Moderasi Beragama IPNU-IPPNU Klaten di di Pondok Pesantren Ta'limul Qur'an Sudimoro, Puluhan, Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada hari Jum'at (13/12/2024). (Foto: Istimewa)

Klaten, NU Online Jateng

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Klaten menggelar Seminar Pelajar Berdaya Moderasi Beragama. Kegiatan tersebut digelar di Pondok Pesantren Ta'limul Qur'an Sudimoro, Puluhan, Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada hari Jum'at (13/12/2024).

 

Kegiatan diawali dengan penayangan film tentang moderasi dalam beragama, yakni harmoni kebhinekaan, harmoni keagamaan, dan beragam agama. Film tersebut berpesan bawa meskipun berbeda agama tetapi harus tetap bersatu serta toleransi satu sama lain.

 

Ustadz Marwan Kholil sebagai pembicara menyampaikan moderasi adalah toleransi. Menurutnya, bermoderasi dalam bermasyarakat adalah bermoderasi sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Ia juga menjelaskan, pelaksanaan keberagaman masyarakat dilindungi oleh UUD Negara Indonesia. Bagaimana membangun toleransi dengan moderasi.

 

"Moderasi dalam bahasa islam disebut Wasathiyah yaitu mengambil jalan tengah. Agama itu sebuah tatanan kehidupan manusia, hub manusia dengan tuhan, hub manusia dengan manusia, hub manusia dengan alam semesta," ujar Maiyah Kidung Bumi Klaten itu.

 

Ia menambahkan, orang yang beragama memiliki konsekuensi yaitu harus siap mengikuti aturan dari keyakinan yang diikuti. Yakni dengan bagaimana bertoleransi dengan batasan batasan dan aturan sesuai dengan keyakinan masing masing, seperti boleh mengucapkan selamat perayaan hari raya agama lain. 

 

"Lima hal yang harus di perhatikan yaitu; Wasathiyah (Sikap tengah tengah), Tasamuh (Toleran), al'adalah (adil), Musawwah (Kesetaraan), terbuka dan dinamis" Pungkasnya 

 
Peserta Seminar Moderasi Beragama IPNU-IPPNU Klaten di di Pondok Pesantren Ta'limul Qur'an Sudimoro, Puluhan, Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada hari Jum'at (13/12/2024). (Foto: Istimewa)
 

Output dari beragama itu akhlak. Harus memiliki batasan batasan bertoleransi dalam bermasyarakat, ada penguatan agar tidak keluar jalur.

 

Ketua PC IPNU Klaten, Wahyu Muhammad Hanif pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar guna merealisasikan kader-kader belajar, berjuang, bertaqwa dan ikhtiar menimbulkan sikap untuk lebih terbangun terhadap isu-isu yang ada di sekitar.

 

"Banyak isu-isu di kalangan pelajar harus segera dimunculkan solusinya, menggunakan narasi berfikir yang logis," ujar Hanif.

 

Ia berharap kegiatan dapat bermanfaat untuk menimba ilmu dan meningkatkan kapasitas masing-masing kader. 

 

Acara ini di hadari oleh MWC NU Trucuk bapak Muh. Bani, Pengurus Cabang IPNU IPPNU Klaten, dan rekan rekanita Kawedanan Pedan yang meliputi; Pedan, Cawas, Trucuk, Bayat dan Karangdowo.

 

Muhammad Miftahul Khoir