Sinergi KKN IAI An-Nawawi dan Muslimat NU Purwodadi: Bentuk Fatayat NU Tegalaren
Selasa, 27 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Purworejo, NU Online Jateng
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 12 Institut Agama Islam (IAI) An-Nawawi Purworejo gandeng Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Purwodadi bentuk Kepengurusan Fatayat NU Ranting Tegalaren dalam kegiatan ‘Sosialisasi Keluarga Sakinah’, Tegalaren, Purworejo, pada Ahad (25/08/2024).
Kepala Desa Tegalaren, Aris Wiyanto dalam sambutannya mengapresiasi penuh kegiatan ini dan mendukung berjalannya kepengurusan ke depan.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mendukung berjalannya kepengurusan Fatayat NU ke depannya,” ucap Aris dalam sambutannya di Balai Desa Tegalaren, Purworejo.
Dengan mengangkat tema Peran Perempuan Sebagai Pilar Keluarga Sakinah, kegiatan ini menghadirkan dua narasumber. Yakni, Ketua I PAC Muslimat NU Purwodadi Siti Nurul Hikmah, dan Ririh Ambarningsih selaku pengurus PAC Fatayat NU Kaligesing.
Ketua PAC Muslimat NU Purwodadi yang kerap disapa Nyai Harun itu menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam menyongsong keluarga sakinah mawadah wa rahmah, sekalipun melalui hal-hal sederhana seperti memberikan senyum.
“Tersenyum kepada suami merupakan hal sederhana yang jika dilakukan secara istiqomah dapat menentukan kebahagian keluarga,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa tersenyum bagi seorang istri berpengaruh positif terhadap diri, suami, keluarga dan lingkungan. Menurutnya, saat tersenyum seseorang akan mengeluarkan hormon bahagia, sehingga tubuh menjadi lebih sehat. Senyum juga dapat menebarkan energi kebaikan yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar.
“Bukan hanya mendapatkan pahala saja, aura kecantikan seorang muslimah bisa terpancar melalui lengkungan senyum di bibirnya. Secara tidak langsung ia sedang mengeluarkan energi positif yang bisa membangun dirinya dan lingkungan sekitar,” tambahnya.
Tak hanya itu, Nyai Harun juga mengapresiasi pembentukan kepengurusan Fatayat NU Ranting Tegalaren sebagai langkah strategis dalam membumikan NU di kalangan perempuan.
“Saya sangat mendukung terbentuknya kepengurusan Fatayat NU Ranting Tegalaren ini, sebagai langkah stategis untuk membumikan NU di kalangan perempuan,” katanya.
Lebih lanjut, pengurus PAC Fatayat NU Kaligesing Ririh Ambarningsih menyampaikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki di berbagai lini kehidupan. Dengan mengutip ungkapan ‘perempuan merupakan tiangnya negeri’. Ia menekankan bahwa masyarakat yang berdaya terletak pada perempuan yang berdaya.
“Masyarakat yang berdaya, terletak pada perempuan yang berdaya pula,” ujarnya.
Adapun gagasan pembentukan kepengurusan Fatayat NU Ranting Tegalaren ini berangkat dari kesadaran kaum perempuan muda Desa Tegalaren yang kerap melaksanakan pengajian selapanan, namun belum ditemukan organisasi yang dapat mewadahi.
Bertepatan dengan hadirnya mahasiswa KKN IAI An-Nawawi Purworejo di Desa Tegalaren, gagasan itu kemudian tersampaikan dalam beberapa diskusi ringan.
Nur Siamah sebagai Ketua Terpilih Fatayat NU Ranting Tegalaren dalam kegiatan ini menyampaikan ucapan terimakasih dan berharap semoga dapat mensyiarkan Islam 'ala thoriqoti ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah di kalangan perempuan muda Tegalaren.
“Saya mengucapkan terima kasih atas amanah yang telah diberikan. Semoga kita dapat bersama-sama mensyiarkan Islam 'ala thoriqoti ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah di kalangan perempuan muda Tegalaren,” pungkasnya.
Penulis: Muhammad Fadhil