Regional

Semarak Harlah NU ke-102, MWCNU Kajen Gelar Lomba Baca Kitab Kuning

Kamis, 30 Januari 2025 | 08:00 WIB

Semarak Harlah NU ke-102, MWCNU Kajen Gelar Lomba Baca Kitab Kuning

Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) MWCNU Kajen Pekalongan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (26/1/2025) di Masjid Jami' Al-Hasyimy, Jalan Singosari, Dukuh Tanjung, Desa Tanjungkulon, Kajen.

Pekalongan, NU Online Jateng

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, menggelar Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) atau lomba baca kitab kuning dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (26/1/2025) di Masjid Jami' Al-Hasyimy, Jalan Singosari, Dukuh Tanjung, Desa Tanjungkulon, Kajen.


Lomba ini bertujuan menumbuhkan kecintaan santri terhadap ulama dan karya-karyanya, serta mengimplementasikan ajaran Rasulullah saw dalam kehidupan sehari-hari.


Wakil Ketua MWCNU Kajen Ustadz Sujud Condro Warso menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kaderisasi untuk mencetak santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.


"Kegiatan ini diadakan sebagai sarana untuk mencetak kader yang semakin cinta kepada ulama dan karya-karyanya, serta untuk mewujudkan ajaran Rasulullah saw secara nyata di masyarakat," jelasnya.


Lomba MQK ini diikuti oleh santri dari berbagai pondok pesantren dan ranting NU di Kecamatan Kajen. Setiap pondok pesantren atau ranting NU mengirimkan dua peserta, satu putra dan satu putri, dengan usia maksimal 21 tahun. Para peserta berlomba membaca kitab Matan Taqrib, yang telah ditentukan sebagai bahan ujian oleh panitia.


Penanggung Jawab Lomba MQK, Abdur Rosyid menjelaskan bahwa penilaian lomba ini meliputi tiga aspek utama, yaitu adab (20%), kefasihan (20%), dan kelancaran (60%).


"Adab menilai kerapihan, busana, dan sopan santun peserta, sedangkan kefasihan mengukur kelancaran bacaan. Untuk kelancaran, penilaiannya mencakup bacaan maqra', pemahaman atau murod, serta jawaban atas pertanyaan terkait nahwu shorof dan keterangan yang diberikan," ujarnya.


Setiap peserta diberi waktu 10 menit untuk tampil, dengan ketentuan maksimal tiga menit untuk membaca, tiga menit untuk menjelaskan murod atau maksud bacaan, dan empat menit untuk menjawab pertanyaan seputar nahwu shorof dan isi bacaan.


Hasil akhir lomba MQK menghasilkan beberapa pemenang. Untuk kategori putra, juara pertama diraih oleh Fakih Alatif dari Pondok Pesantren Fathul Huda, disusul oleh M. Syafiul Huda dari Ranting Gejlig di posisi kedua, dan M. Robba Masula dari Pondok Pesantren Al Aziziyyah di posisi ketiga.


Di kategori putri, juara pertama diraih oleh Arina Triwijiyanti dari Pondok Pesantren Al Khikmah, diikuti oleh Amrina Rosyada dari Pondok Pesantren Bustanul Mansuriyah di posisi kedua, dan Nihayatul Amanah dari Pondok Pesantren Al Furqon di posisi ketiga.


Kegiatan ini tidak hanya memberikan apresiasi kepada para pemenang, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat tali persaudaraan antar santri serta meningkatkan pemahaman terhadap ilmu agama dan kitab kuning.