Regional

Pawai Akbar Buka Perayaan Muharram di Kecamatan Bulu, Rembang

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Pawai Akbar Buka Perayaan Muharram di Kecamatan Bulu, Rembang

Camat Muhammad Sholeh saat membuka pawai akbar MWCNU Bulu Rembang. Ahad (29/6/2025)

Rembang, NU Online Jateng 

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bulu membuka rangkaian peringatan Tahun Baru Islam 1447 H dengan menggelar Pawai Akbar. Ribuan peserta dari seluruh desa di Kecamatan Bulu turut serta dalam pawai yang dimulai dari Lapangan Desa Karangasem dan berakhir di Lapangan Desa Pondokrejo.

 

Ketua Panitia, M Imam Syarifuddin, menyebut pawai ini sebagai pembuka dari total 23 kegiatan yang digelar selama sebulan penuh. “Kami ingin Muharram dimaknai sebagai momentum kebersamaan dan syiar Islam yang membumi,” ujarnya dalam rilis yang diterima NU Online Jateng. Selasa (1/7/2025).

 

Peserta pawai memeriahkan jalanan dengan ragam atribut dan kostum Islami. Ratusan doorprize dibagikan di titik akhir pawai, menambah semangat peserta yang hadir dari berbagai kalangan usia.

 

Camat Bulu, Muhammad Sholeh, mewakili Bupati Rembang dalam membuka acara. Ia menyampaikan harapan agar Muharram menjadi momen muhasabah dan pemantik perubahan positif dalam kehidupan masyarakat.

 

Kegiatan yang di buka pada dari Ahad (29/6/2025) dan akan digelar hingga 27 Juli 2025 ini mencakup khitan massal, santunan anak yatim, lomba-lomba, perkemahan, hingga pertunjukan budaya. Tradisi ini telah berlangsung sejak 1974 dan menjadi agenda khas Kecamatan Bulu yang didukung penuh oleh pemerintah serta swadaya masyarakat.

 

“Anggaran kegiatan tahun ini diperkirakan mencapai 150 hingga 170 juta rupiah. Ini menunjukkan kepedulian warga terhadap nilai-nilai Islam dan tradisi yang telah mengakar,” tambah Imam.

 

KH Imam Islahuddin dari MWCNU Bulu mengingatkan pentingnya muhasabah dalam menyambut tahun baru Islam. “Jangan puas dengan apa yang kita raih hari ini, tapi pikirkan apa yang akan kita wariskan untuk masa depan,” tegasnya.

 

Perayaan Muharram di Kecamatan Bulu diharapkan terus menjadi wahana penguatan spiritual dan sosial masyarakat Nahdliyin.