Regional

Naharul Ijtima RMI PWNU Jateng: Konsolidasi Pesantren untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB

Naharul Ijtima RMI PWNU Jateng: Konsolidasi Pesantren untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

"Ikrar Komitmen Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Tengah dalam Mengawal Pendidikan" dibacakan KH Ahmad Fadlullah Turmudzi, Ketua RMI PWNU Jateng ditirukan seluruh Pengasuh Pondok Pesantren Se-Jateng.

Kendal, NU Online Jateng

Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar Naharul Ijtima’ di Pondok Pesantren Darul Amanah, Ngadiwarno, Sukorejo, Kendal, Sabtu (25/1/2025). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) versi Hijriah, mengusung tema Revitalisasi Pesantren: Penguatan Spiritualitas untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045.


Berbagai halaqah digelar untuk mendukung pengembangan pesantren, seperti Halaqah Pengasuh Pesantren, Halaqah Media Pesantren, Halaqah Penguatan Manajemen Madin NU, Halaqah Pesantren Research, Halaqah Pengembangan Metodologi Bahtsul Masail, dan Halaqah Pengurus Pesantren.


Direktur Pesantren Dirjen Pendis Kementerian Agama RI, H Basnang Said, dalam sambutannya menekankan pentingnya penataan pesantren sesuai regulasi untuk mencegah kasus-kasus seperti kekerasan seksual (KS) dan bullying di pseudo pesantren. 


“Pesantren kini telah diakui sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Penataan ini perlu ditingkatkan agar pesantren tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan mental psikologis, kognitif, afeksi, dan psikomotorik,” ujarnya.


Basnang juga menyampaikan beberapa agenda penting pesantren ke depan, seperti pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) di Makassar tahun ini, rencana MQK Internasional dengan peserta dari 12 negara, hingga pendirian Pesantren Internasional Indonesia yang terintegrasi dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Jakarta.


Ketua RMI PWNU Jateng, KH Ahmad Fadlullah Turmudzi, menyatakan bahwa tema Naharul Ijtima’ mencerminkan ikhtiar untuk memperkuat spiritualitas pesantren demi visi Indonesia Emas 2045. 


“Pesantren harus tetap eksis dalam kajian tafaqquh fiddin sambil siap menghadapi dinamika zaman. Kami memfasilitasi berbagai halaqah agar pesantren dapat beradaptasi sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat,” kata Gus Fadlu.


Ia juga menyoroti potensi pesantren di Jawa Tengah, yang berjumlah 5.231 dengan santri mencapai 1.968.698. Menurutnya, pesantren di Jawa Tengah sangat beragam, mulai dari salafiyah hingga pesantren yang memiliki pendidikan umum dan perguruan tinggi. “RMI bertugas memastikan semua varian pesantren di bawah naungan NU tetap terkoordinasi dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” tambahnya.


Ketua PWNU Jateng, KH Abdul Ghofar Rozin menilai bahwa Naharul Ijtima’ ini menjadi forum strategis untuk konsolidasi antara pesantren, madrasah diniyah, dan RMI. 


“Pesantren adalah bagian integral dari sejarah bangsa yang kini mendapat apresiasi melalui UU Pesantren. Kami mendorong pesantren untuk fokus pada riset, seperti tahqiqul kutub, agar tetap memberikan solusi bagi bangsa,” tegasnya.


Rais Syuriyah PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh, menekankan bahwa pesantren harus mempertahankan peran utamanya sebagai tempat tafaqquh fiddin


“Pesantren salafiyah perlu memanfaatkan teknologi untuk melahirkan agen literasi turats. Inovasi seperti SSB di Darul Amanah menjadi bukti pesantren mampu menjawab kebutuhan masyarakat,” jelasnya.


Ia juga mengingatkan bahwa santri harus dibekali pemahaman Ad-Din secara luas agar menjadi kader NU yang unggul dan berkompeten. 


“Tantangan era ini memerlukan pembenahan sistem, regulasi, dan manajemen pesantren agar tetap berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” imbuhnya.


Acara ini dihadiri oleh Gus Taj Yasin Maemoen, perwakilan Kementerian Agama RI, pengurus PWNU Jateng, RMI NU se-Jawa Tengah, pengasuh pesantren, kepala madin, serta perwakilan pemerintah provinsi dan kabupaten Kendal.


Dengan pelaksanaan Naharul Ijtima’ ini, RMI PWNU Jateng berharap pesantren dapat terus menjadi elemen strategis dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 melalui kontribusi nyata di sektor pendidikan, sosial, dan keagamaan.