FSHQ Muslimat NU Wonogiri: Semangat Syiar Al-Qur'an di Tengah Berbagai Rintangan
Senin, 28 Oktober 2024 | 14:00 WIB

Sialtuhrahmi dan simaan Al-Quran FSHQ NU Wonogiri di Gedung NU Ranting Desa Sidorejo Tirtomoyo Wonogiri pada Ahad (28/10/2024). (Foto:Istimewa)
Wonogiri, NU Online Jateng
Forum Silaturrahim Hamalatil Qur'an (FSHQ) Muslimat NU Kabupaten Wonogiri terus menggelorakan syiar Al-Qur'an meski menghadapi berbagai tantangan. Hingga kini, forum di bawah naungan PC Muslimat NU ini telah menjangkau 7 dari 25 kecamatan di Wonogiri yang dilaksanakan di Gedung NU Ranting Desa Sidorejo Tirtomoyo Wonogiri pada Ahad (28/10/2024).
"Tujuan FSHQ selain menjalin silaturrahim antar Hafidzah se-Kabupaten Wonogiri juga untuk menjaga hafalan para Hafidzah melalui program simaan Qur'an. Ke depan, kami juga berencana mendirikan Rumah Tahfidz Qur'an (RTQ)," kata Ketua FSHQ Muslimat NU Wonogiri, Nyai Aminah, saat ditemui NU Online Jateng.
Dalam perjalanannya, FSHQ Wonogiri menghadapi beberapa kendala. Selain keterbatasan tempat, tidak semua Pengurus Anak Cabang (PAC) yang ditunjuk siap menjadi tuan rumah kegiatan karena faktor biaya. "Kami dari FSHQ berusaha mandiri, setiap yang ketempatan harus mencari biaya sendiri," ungkap Nyai Aminah.
Tantangan lain adalah transportasi para hafidzah yang harus ditanggung secara pribadi. "Para hafidzah berangkat dengan biaya sendiri. Karena tingkat PC, rumahnya jauh-jauh, kasihan kalau harus modal sendiri. Minimal yang bisa dilakukan FSHQ hanya mensubsidi untuk keperluan tersebut," jelasnya.
Untuk mengatasi kendala pendanaan, FSHQ mengembangkan beberapa solusi. "Kita bisa memanfaatkan atensi atau birrul arwah sebagai sumber dana. Kami juga menjalin kerja sama dengan banom-banom NU lainnya seperti MWC dan LAZISNU atau UPZIS," paparnya.
Menariknya, meski menghadapi berbagai kendala, antusiasme masyarakat cukup tinggi. "Alhamdulillah, ada beberapa tempat yang bahkan bukan dari golongan kita atau bukan dari NU yang antusias ingin mengadakan acara khotmil Qur'an FSHQ," ungkap Nyai Aminah.
Di Wonogiri, sebagian besar hafidzah merupakan pendatang. Hal ini membuat Nyai Aminah harus melakukan pendekatan personal. "Saya melobi hafidzah secara door to door. Kadang mendatangi rumahnya, kadang WhatsApp secara pribadi untuk mengajak sama-sama khotmil Qur'an, saling menjaga Al-Qur'an, saling mengingatkan dan murojaah bersama di FSHQ," tuturnya.
FSHQ Wonogiri aktif menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi seperti IHFNU (Ikatan Hafidhoh Fatayat Nahdlatul Ulama), JMQH (Jam'iyyah Mudarosatil Qur'an Lil Hafizhat), dan JQHNU (Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama) dalam bentuk berbagi program dan saling mendukung.
"Harapan jangka pendek dan jangka panjang kami sama, intinya bisa istiqomah murojaah dan konsisten menjalankan program FSHQ. Syukur-syukur bisa segera membuat PAC sehingga setiap kecamatan punya kepengurusan sendiri tanpa harus menunggu tiga bulan untuk mendapatkan jatah dari PC," harapnya.
Lebih lanjut, Nyai Aminah menyampaikan program dari Pengurus Wilayah yaitu "satu rumah satu hafidz/hafidzah". "Kami juga berharap segera bisa mendirikan RTQ khusus NU di Wonogiri, karena selama ini rumah-rumah tahfidz yang ada bukan dari golongan NU," pungkasnya.
Penulis: Artadi Putra