Nasional

LP Ma’arif PWNU Jateng Gelar Karantina Bahasa Mandarin untuk Persiapan Beasiswa China

Ahad, 24 Agustus 2025 | 20:00 WIB

LP Ma’arif PWNU Jateng Gelar Karantina Bahasa Mandarin untuk Persiapan Beasiswa China

Simbolis Sekretaris PWNU Jateng H Akhmad Fathur Rohman menyerahkan perlengkapan karantina kepada peserta program beasiswa kuliah ke China disaksikan oleh Ketua PWNU Jateng KH Abdul Ghaffar Rozin

Semarang, NU Online Jateng 

Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menyelenggarakan program pendampingan Bahasa Mandarin sebagai persiapan seleksi beasiswa ke China. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen NU dalam mencetak generasi unggul yang siap bersaing di tingkat global sekaligus menjadi kader andalan organisasi.

 

Pembukaan karantina dilaksanakan di Kantor PWNU Jateng, Jl dr Cipto 180 Semarang, Jumat (22/8/2025), dengan dihadiri Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof Noor Achmad, serta Ketua PWNU Jateng, KH Abdul Ghaffar Rozin.

 

Ketua LP Ma’arif NU Jateng, Fakhrudin Karmani, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama PWNU Jateng dengan Baznas RI dalam bidang pendidikan. Para peserta akan mengikuti karantina bahasa selama tiga bulan di Pondok Pesantren KH Sholeh Darat PCNU Kota Semarang sebelum berangkat menempuh studi di berbagai kampus ternama di China.

 

“Program ini diarahkan untuk melahirkan kader NU Jateng yang unggul, sesuai kebutuhan era globalisasi, dan siap bersaing di kancah internasional,” ujarnya.

 

Dalam sambutannya, Gus Rozin menekankan agar peserta bersungguh-sungguh menjalani proses ini. Menurutnya, kesempatan ini tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga menjadi harapan NU, orang tua, dan sekolah asal.

 

“Kalian adalah kader terbaik NU. Proses ini tidak mudah, tetapi harus ditempuh dengan tekad dan semangat yang kuat,” pesannya.

 

Senada, Ketua Baznas RI, Prof Noor Achmad, berpesan agar peserta memiliki komitmen belajar yang serius, relevan dengan kebutuhan global, berpikiran terbuka, serta mampu membangun jejaring internasional.

 

“Setelah selesai studi, kembali dan berkontribusilah untuk masyarakat, organisasi, dan bangsa,” tegasnya.

 

Program ini mendapatkan dukungan luas dari sekolah, keluarga, dan masyarakat. Banyak yang menilai beasiswa ke China merupakan peluang emas bagi kader muda NU untuk mengembangkan diri, memperluas wawasan, serta membawa dampak positif bagi lingkungan.

 

Dengan pengetahuan dan pengalaman internasional yang kelak diperoleh, para peserta diharapkan pulang ke tanah air sebagai agen perubahan, berkhidmah untuk NU sekaligus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.