Ketua PWNU Jateng Minta Nahdiyin Doakan Muktamar Ke-34 NU Sukses
Jumat, 8 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) HM Muzamil menyampaikan, menyongsong Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung tanggal 23-25 Desember 2021, seluruh Nahdliyin khususnya di Jawa Tengah dimohon untuk selalu mendoakan agar permusyawaratan tertinggi NU tersebut dapat terselenggara dengan baik.
"Juga aman, kondusif, dan mengahasilkan keputusan yang dapat memberikan manfaat, barokah, dan keteladanan yang baik kepada dunia, khususnya bangsa dan negara Indonesia tercinta," ujarnya kepada NU Online Jateng di Semarang, Jumat (8/10).
Dikatakan, muktamar adalah amanat konstitusional anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atau AD ART NU yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. "Mohon do'nya semoga dapat berjalan dengan keputusan yang tepat dan manfaat," ujarnya.
Menurutnya, Muktamar NU bukan sekadar memilih dan menetapkan pengurus PBNU lima tahun mendatang, melainkan juga membahas agenda organisasi, program kerja, rekomendasi, dan masalah-masalah keagamaan yang terjadi supaya mendapatkan jalan keluar atau jawaban dari para alim ulama sesuai ketentuan syariat.
"Untuk draft materi pembahasannya memang sudah dibahas dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar atau Munas dan Konbes bulan September yang lalu di Jakarta. Namun draft itu perlu mendapatkan persetujuan dari muktamirin," terangnya.
Terkait dengan sudah mulai muncul beberapa bakal calon Ketua Umum PBNU untuk 5 tahun ke depan, Muzamil berpendapat bahwa semua bakal calon yang ada memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sangat baik.
"Nanti setiap PWNU dan PCNU tinggal memilih nama yang diyakini dapat menjalankan amanat dengan baik", pungkasnya.
PBNU Temui Presiden Jokowi
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (6/10/2021) siang.
Pertemuan itu dilangsungkan selama kurang lebih satu jam dan membahas soal pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung. Kiai Said memohon dukungan agar gelaran forum permusyawaratan tertinggi di tubuh NU itu dapat berlangsung lancar, aman, dan nyaman.
Berdasarkan hasil putusan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2021, Muktamar ke-34 NU akan dilangsungkan pada 23-25 Desember 2021 mendatang.
“Yang kita bicarakan, pertama, melaporkan hasil Munas-Konbes NU tanggal 25-26 September kemarin di Hotel Sahid bahwa NU akan melaksanakan muktamar pada 23-25 Desember 2021,” kata Kiai Said dalam konferensi pers, usai melangsungkan pertemuan dengan Presiden Jokowi secara tertutup.
Saat melaporkan rencana pelaksanaan muktamar itu, terangnya, Presiden Jokowi sempat bertanya-tanya mengingat situasi Covid-19 yang masih belum bisa terkendali sepenuhnya. Namun, Kiai Said memastikan bahwa muktamar akan dilakukan dengan syarat memperhatikan protokol kesehatan.
“Presiden pun agak tanda tanya, apakah sudah mungkin melihat situasi Covid-19 seperti ini? Apalagi di Lampung. (Dijawab) ya nanti kita lihat pak, itu pun dengan syarat memperhatikan prokes, izin dari Satgas Covid-19 nasional dan Satgas lokal,” katanya.
Kiai Said mengaku belum membicarakan terkait kehadiran Presiden Jokowi pada Muktamar ke-34 NU di Lampung. Sebab masih akan terdapat berbagai kemungkinan mengenai metode pelaksanaan muktamar.
“Belum dibicarakan (kehadiran Presiden Jokowi), karena ini ada kemungkinan hibrid, tidak mungkin daring 100 persen,” tutur kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 68 tahun yang lalu itu.
Pada pertemuan tersebut, Kiai Said pun menyampaikan apresiasi dan rasa gembira kepada Presiden Jokowi karena vaksinasi Covid-19 dalam negeri yang dinilai sudah sukses.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara kelima tersukses di dunia dalam hal vaksinasi. “Vaksinasi sukses, Indonesia negara kelima yang sukses dalam vaksinasi dan mampu mengendalikan penularan Covid-19. Lebih khusus vaksinasi di kalangan pesantren, para kiai. Luar biasa di luar dugaan saya bahwa vaksinasi sangat masif masuk ke pesantren dan para kiai,” ujar Kiai Said.
Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: M Ngisom Al-Barony