Dikenal sebagai Tokoh Perdamaian, Jusuf Kalla Dianugerahi ISNU Award 2025 sebagai Bapak Rekonsiliasi Nasional
Jumat, 1 Agustus 2025 | 18:00 WIB
Jakarta, NU Online Jateng
Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, H Muhammad Jusuf Kalla, dianugerahi penghargaan prestisius sebagai Bapak Rekonsiliasi Nasional dalam ajang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Award 2025. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara pelantikan pengurus baru ISNU yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi panjang dan peran aktif Jusuf Kalla dalam membangun dan menjaga perdamaian di berbagai wilayah konflik, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.
ISNU menilai, kiprah JK sebagai juru runding dalam proses-proses damai telah memberi sumbangsih besar terhadap keutuhan bangsa dan stabilitas negara.
Beberapa kontribusi penting JK di antaranya adalah keterlibatannya dalam penyelesaian konflik di Aceh melalui perjanjian damai Helsinki, serta peran pentingnya dalam meredakan konflik sosial di Ambon dan Poso.
Selain itu, JK juga kerap dilibatkan dalam misi perdamaian lintas negara sebagai tokoh yang kredibel dan dihormati di kancah internasional.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu menyampaikan pandangannya tentang pentingnya perdamaian sebagai syarat utama kemajuan sebuah bangsa.
Ia mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad Saw yang menyebut bahwa mendamaikan pihak-pihak yang berselisih (ishlah) memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan ibadah-ibadah sunnah seperti shalat, puasa, maupun sedekah.
“Islam mengajarkan bahwa mendamaikan dua orang yang berselisih itu lebih utama daripada shalat, puasa sunnah, bahkan sedekah. Karena itu, saya selalu berusaha untuk menjaga kedamaian di mana pun berada, baik di Indonesia maupun di luar negeri,” ujar JK.
Lebih lanjut, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menegaskan bahwa tidak akan ada kemajuan tanpa adanya perdamaian yang berkelanjutan.
“Tak ada satu pun negara yang bisa maju tanpa suasana damai. Perdamaian adalah prasyarat utama kemajuan,” tegasnya.
Selain Jusuf Kalla, ISNU Award 2025 juga diberikan kepada dua tokoh nasional lain, yaitu Wakil Presiden RI ke-13 KH Ma’ruf Amin dan Ibu Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ketiganya dinilai telah memberikan teladan dan kontribusi besar dalam memperkuat nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan di tengah dinamika bangsa.
Kegiatan tersebut juga menjadi momentum penting bagi ISNU dengan dilantiknya pengurus baru periode 2025–2030 yang kini dinahkodai oleh Prof Kamaruddin Amin. Di bawah kepemimpinan baru ini, ISNU diharapkan mampu memperluas peran keilmuannya sekaligus memperkuat kontribusi keumatan dan kebangsaan.