Waspada Hujan Lebat di Sebagian Jawa Tengah Saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025
Senin, 24 Maret 2025 | 02:30 WIB
Semarang, NU Online Jateng -
Pemudik yang melintasi Jawa Tengah diimbau mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama periode arus mudik Lebaran 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan akan mengguyur beberapa wilayah di Jawa Tengah, terutama pada puncak arus mudik 26-28 Maret 2025.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan, meskipun secara umum cuaca di Jawa Tengah mulai melandai seiring masa pancaroba, potensi hujan lebat masih bisa terjadi secara tiba-tiba di beberapa daerah.
"Itulah yang terus kami monitor dan akan kami sampaikan potensi itu kurang lebih 2-3 hari sebelumnya," ujar Dwikorita usai audiensi dengan Gubernur Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur, Ahad (23/3/2025).
Ia menjelaskan, hujan sedang-lebat diperkirakan terjadi di wilayah pegunungan Jawa Tengah bagian tengah pada periode Dasarian III Maret hingga Dasarian I April 2025. Masyarakat diminta rutin memantau informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG, terutama untuk mengetahui kondisi jalur mudik.
"Hujan diprediksi mulai menurun pada 28 Maret 2025, tetapi di beberapa wilayah Pantura berpotensi terjadi banjir rob pada 29 Maret 2025," tambahnya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem selama arus mudik. Personel gabungan di lapangan dan pos terpadu pemantauan arus mudik akan dikerahkan untuk membantu pemudik.
"Informasi dari BMKG sangat membantu kami dalam meningkatkan kesiapsiagaan. Jalur-jalur yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem akan kami beri peringatan bagi pemudik," kata Luthfi.
Meski demikian, ia menegaskan belum ada rencana melakukan operasi modifikasi cuaca kecuali jika hujan lebat terus-menerus dan mengganggu aktivitas Lebaran.
"Sementara ini belum perlu. Kecuali hujan tidak berhenti dan mengganggu, baru akan kita lakukan modifikasi cuaca. Insyaallah aman," tegasnya.
Selain memberikan informasi cuaca secara berkala, Pemprov Jateng juga telah menyiagakan tim tanggap bencana mulai dari tingkat provinsi hingga desa. Desa-desa di daerah rawan telah dibentuk sebagai desa tanggap bencana dengan melibatkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu evakuasi jika terjadi bencana.
"Kami sudah membentuk desa tanggap bencana, bahkan melibatkan penyandang disabilitas yang kini menjadi model di provinsi lain," ujar Luthfi.
Masyarakat diimbau tetap waspada, mempersiapkan perjalanan dengan baik, dan memantau perkembangan cuaca secara berkala, terutama bagi yang melintasi daerah rawan hujan lebat dan bencana selama periode mudik Lebaran 2025.
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
MA Nurul Qur’an Simo Gelar PETANU: Santri Harus Berani Mengaku NU
Terkini
Lihat Semua