• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

Rumah Sakit NU Demak Tutup Ramadhan dengan Tadarus Qur'an dan Doa Bersama Amak Yatim

Rumah Sakit NU Demak Tutup Ramadhan dengan Tadarus Qur'an dan Doa Bersama Amak Yatim
Kegiatan santunan anak yatim oleh RSINU Demak (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Kegiatan santunan anak yatim oleh RSINU Demak (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Demak, NU Online Jateng

Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) Demak menggelar acara tadarus Al-Qur'an 30 juz dan doa bersama puluhan anak yatim dari Panti Asuhan Darul Hadlonah Demak dan anak yatim non panti di sekitar rumah sakit.


Direktur RSINU Demak dr Abdul Azis mengatakan, usai doa bersama dan tadarus Al-Qur'an yang berlangsung di aula Gedung KHM Hasyim Asy'ari RSINU Demak Pada hari Rabu (5/5) itu dibagikan bingkisan paket lebaran kepada para anak yatim.


"Di penghujung bulan puasa ramadhan ini kami ingin mewujudkan rasa kebersamaan atau berbagi rasa bersama anak-anak yatim, harapannya agar seluruh karyawan RSINU Demak memperoleh berkah ramadhan," kata dokter Azis di Demak, Kamis (6/5).


Disampaikan, selain itu RSINU Demak yang saat ini sedang berbenah diharapkan akan dapat semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat yang membutuhkan layanan dan rawatan kesehatan di tengah-tengah kompetisi yang semakin ketat.


"Kegiatan ini juga diikuti seluruh karyawan, dokter, dan perawat yang sedang tidak bertugas dengan mengikuti prosedur protokol kesehatan (prokes) yang ketat untuk mencegah kerumunan massa sekaligus menghindari terjadinya klaster baru Covid-19," terangnya.


Dia menambahkan,  anak-anak yatim baik yang tinggal di panti maupun di luar panti diharapkan tidak berkecil hati dalam menjalani hidup ini meski tidak dibersamai orang tua.


"Kondisi ini harus dijadikan pemicu dan penyemangat untuk selalu berupaya dan belajar dengan keras agar bisa lebih maju sehingga cita-cita yang diinginkan dapat terwujud," ucapnya.


Dikatakan, cita-cita dan mimpi-mimpi harus dibangun sejak dini untuk memicu semangat agar tidak gentar dalam menghadapi kesulitan dan kompetisi hidup di masyarakat. 


"Ke depan kompetisi hidup semakin keras, karena itu semuanya harus bersiap sejak dini, termasuk anak-anak yatim agar kelak mampu menghadapi kompetisi hidup yang dipastikan akan berlangsung ketat," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda

Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru