Kendal, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Kendal H Mudhofir mengatakan, RMI tidak lepas dari bicara tentang NU dan bicara NU tidak lepas dari tiga aspek yakni amaliah nahdliyah, fikrah nahdliyah, dan harakah nahdliyah.
"RMI sebagai harakah nahdliyah dan madin sebagai upaya pembentukan dan penguatan karakter perjuangan NU melalui jalur pendidikan keagamaan," terangnya.
Hal itu disampaikan saat mengisi materi pada sosialisasi kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Ula di MDT Ula NU 01 Miftahul Ulum Karangdowo, Weleri pada Ahad (28/11) yang dihadiri Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Weleri, Pengurus FKDT, dan Pengurus K3 GMDTU Weleri.
Pengurus Cabang (PC) RMINU Kendal H Zaenudin menyampaikan, tujuan diadakan revisi kurikulum diharapkan agar Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) mampu menjawab tantangan zaman yang cepat berubah.
"Revisi kurikulum tahun ini diharapkan akan menjadi acuan bagi segenap komponen MDT Ula agar dapat menciptakan pembelajaran yang berdaya guna," ujarnya.
Dijelaskan, kurikulum madin merupakan setir atau nahkoda yang harus dipedomani, karena di dalamnya terdapat kumpulan rencana strategi pengaturan kegiatan pembelajaran para guru Madin.
Panitia sosialisasi H Soderi menjelaskan, kegiatan sosialisasi diikuti 48 peserta dari unsur kepala madrasah, operator, dan wakil kepala bidang kurikulum. ia juga meminta mengajar di Madin jiwa dan hati harus dibuat senang dan dilandasi dengan niat baik dan ikhlas.
"Insyaallah guru Madin tidak ada yang miskin, selalu dicukupkan rezekinya oleh Allah SWT," ucapnya.
Ditambahkan, agar dalam pelajaran ke-NUan selalu disisipkan pula belajar tahlilan dengan tujuan anak lulus Madi di masyarakat bisa memimpin tahlilan.
Pengirim: Daroji, Fahroji
Editor: M Ngisom Al-Barony
