• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 7 Mei 2024

Regional

Pengurus dan Kader NU Harus Ngaji Kitab Karya Mbah Hasyim Asy'ari

Pengurus dan Kader NU Harus Ngaji Kitab Karya Mbah Hasyim Asy'ari
kegiatan turin pengajian Kitab Arrisalah oleh LDNU Boja, Kendal (Foto: NU Online Jateng/Yasin)
kegiatan turin pengajian Kitab Arrisalah oleh LDNU Boja, Kendal (Foto: NU Online Jateng/Yasin)

Kendal, NU Online Jateng

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal H Edy Purnomo meminta semua pengurus mulai dari ranting, pengurus lembaga, dan pengurus badan Otonom NU untuk selalu mengikuti pengajian rutin malam Rabu kitab Risalah Ahlussunah wal Jamaah karya Hadratus Syekh KH Hasyim  Asy'ari.


"Ini dilakukan agar pengurus dan warga NU betul-betul mengenal dan mempunyai hubungan promodional antara hati ke hati kepada Mbah Hasyim  Asy'ari yang juga pendiri NU," ujarnya.


Hal itu disampaikan saat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Boja menggelar acara halal bihalal yang dihadiri Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Boja beserta seluruh pengurus Ranting, lembaga, dan Banom NU se-Kecamatan Boja pada Selasa (25/5).


Dirinya berpesan, apabila ada udzur atau halangan sehingga tidak bisa menghadiri, tolong diwakilkan anak atau sanak saudara biar selain kita, anak, dan saudara kita juga mengenal dan mempunyai hubungan minal qalbi ilal qalbi kepada Mbah Hasyim  Asy'ari.


"Mungkin jika hanya membaca kita semua bisa dan mahir tetapi untuk mengkaji dan mempelajari secara mendalam tentang esensi kitab Risalah Ahlussunah wal Jamaah  butuh yang namanya belajar kepada guru yang benar benar alim," tegasnya.


Selain Ketua MWCNU Boja, Rais KH Nur Anis juga menyampaikan pada sesi tanya jawab ketika ada jamaah yang bertanya. "Apakah penting sanad guru dalam majelis pengajian atau mempelajari kitab?"


KH Nur Anis menegaskan, sangat penting seorang mutalib (orang yang menuntut ilmu) tidak hanya membaca kitab atau buku-buku lain tanpa guru yang mempunyai sanad sampai kepada Rasullullah SAW.


"Karena jika tanpa guru, maka orang tersebut akan memahami dengan salah sehingga bahaya jika lalu disampaikan kepada orang lain pasti akan dhalu adhallu (tersesat dan menyesatkan)," terangnya.


Kiai Nur Anis yang juga Ketua Ta'mir Masjid Al-Hikmah Tampingan mengungkapkan, salah satu alasan masjid Al-Hikmah membuka pintu selebar lebarnya dan mempersilahkan untuk menjadikan tempat pengkajian rutin malam rabu kitab Risalah Aswaja karangan KH Hasyim Asyari karena LDNU Boja juga memilih qari kitab dalam pengajian adalah kiai tamatan pesantren Darussalam Sumbersari Kencong, Kepung, Pare, Kediri yang didirikan KH Imam Faqih Asy'ari salah satu santri KH Hasyim Asyari.


"Artinya, jika kita ikut pengkajian rutin malam Rabu kitab Risalah yang dibuka malam ini oleh LDNU Boja dan di dokumentasikan di channel youtube LDNU Boja maka Insaallah kita tidak akan tersesat dan menyesatkan," pungkasnya.


Kontributir: Yasin Muntaha

Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru