Pelaksanaan Program Keterampilan Madrasah Aliyah di Jateng Dinilai Kurang Efektif
Jumat, 20 November 2020 | 05:00 WIB
Karanganyar, NU Online Jateng
Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Agama Semarang menggelar kegiatan seminar hasil penelitian “Pendidikan Vokasi pada Madrasah Aliyah (MA) Program Keterampilan di Jawa Tengah", Selasa-Rabu (17-18/11).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu hotel di Karanganyar dan melibatkan para kepala madrasah dan koordinator keterampilan dari MA penyelenggara program keterampilan, pelaku usaha atau industri, dan jajaran Kantor Kementerian Agama setempat.
Kepala Balitbang Agama Semarang Samidi Khalim mengatakan, seminar ini merupakan diseminasi dari hasil penelitian terkait evaluasi pelaksanaan program keterampilan di MA. Kegiatan penelitian ini sempat tertunda di awal tahun karena adanya pandemi Covid-19.
“Mulanya penelitian direncanakan di Jawa Timur, tetapi karena perkembangan situasi pandemi yang semakin tidak menentu maka penelitian dilakukan di Jawa Tengah,” terang Samidi kepada NU Online Jateng, Kamis (19/11).
Samidi berharap, hasil penelitian ini bisa berkontribusi bagi penyelenggaraan program keterampilan di MA pada masa mendatang. Berbagai temuan penelitian dirumuskan menjadi rekomendasi untuk perbaikan program.
Sementara itu, Ketua Tim Penelitian, Nugroho Eko Atmanto menjelaskan bahwa penelitian dilakukan di 14 MA penyelenggara program keterampilan di Jawa Tengah. Yakni MAN Kendal, MAN 1 Kota Pekalongan, MAN 1 Tegal, MA Al-Hikmah 2 Brebes, MA Muhammadiyah Plompong Brebes, MAN 2 Banyumas, MAN 2 Banjarnegara, MAN Temanggung, MAN 1 Magelang, MAN 1 Surakarta, MAN 1 Karanganyar, MAN 2 Boyolali, MA Al-Irsyad Demak, dan MAN 2 Matholibul Huda Mlonggo Jepara.
Dalam kegiatan seminar ini Nugroho memaparkan temuan penelitian. Di antaranya, MA pada lokus penelitian menunjukkan kesiapan yang baik dalam penyelenggaraan program keterampilan. Meskipun masih banyak MA yang perlu memutakhirkan sarana dan prasarana.
“Program keterampilan dilaksanakan sebagai bagian intrakulikuler dengan alokasi jam belajar 4-6 jam pelajaran. Banyak madrasah yang penyelenggaraannya kurang efektif karena keterbatasan guru,” kata dia.
Terkait dengan kualitas lulusan MA keterampilan, Nugroho mengatakan belum adanya sertifikasi keahlian. Sehingga kualitas lulusan bervariasi. Selain itu pengalokasian waktu magang sangat terbatas, hanya sekitar 1 sampai 1,5 bulan yang menyebabkan pencapaian skill kurang maksimal.
Kontributor: Musyafak
Editor: Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
Peringati Hari Jadi Provinsi Jateng ke-80, PC GP Ansor Kendal Gandeng Dinsos Ukur Kaki dan Tangan Palsu untuk Disabilitas
2
NU Care-LAZISNU Tegal Santuni 170 Anak Yatim Piatu, Komitmen Kepedulian Terus Dikuatkan
3
Ansor Camp Temanggung: Satukan Barisan, Mantapkan Pengabdian Kader
4
Enam Kandidat Ikuti Seleksi Akhir Calon Rektor Unsiq Jateng 2025–2029
5
Alfamart dan SGM Eksplor Edukasi Gizi Anak, Sasar 10.000 Ibu di 100 Titik
6
Koin NU Sitail Jatinegara Tegal Salurkan Santunan Yatim: Bukan Sekadar Kaleng, tapi Jembatan Kebaikan
Terkini
Lihat Semua