Regional

PC Fatayat NU Purbalingga Gandeng Unicef, Tekan Angka Stunting dengan Sosialisasi dan Aksi

Senin, 9 September 2024 | 16:00 WIB

PC Fatayat NU Purbalingga Gandeng Unicef, Tekan Angka Stunting dengan Sosialisasi dan Aksi

PC Fatayat NU Kabupaten Purbalingga menggelar kegiatan bertajuk "Optimalisasi Peran Kader Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Purbalingga."

Purbalingga, NU Online Jateng  

Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Purbalingga menggelar kegiatan bertajuk "Optimalisasi Peran Kader Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Purbalingga." Kegiatan ini diikuti perwakilan dari 18 PAC Fatayat NU di aula PC NU Purbalingga, Ahad (8/9/2024).


Ketua PC Fatayat NU Purbalingga Siti Mutmainah menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan orientasi PMBA bagi kader Fatayat NU. Program ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah dengan United Nations Children's Fund (Unicef).


"Ini adalah tahun kedua PC Fatayat NU Purbalingga melaksanakan orientasi PMBA yang digagas PW Fatayat NU Jateng bersama Unicef," ujar Mutmainah.


Dalam kegiatan ini, materi diberikan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Diana Prastianingrum, yang menyampaikan tema "Pemenuhan Gizi untuk Tumbuh Kembang Optimal di 1000 Hari Pertama Kelahiran." Selain itu, Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU Jateng, Iswatun Khasanah, membawakan materi tentang pentingnya peran 1000 hari pertama kehidupan.


Wakil Sekretaris  PW Fatayat NU Jateng, Umi Hanik, menjelaskan bahwa program orientasi PMBA adalah hasil kerja sama antara Fatayat NU Jawa Tengah dan Unicef yang ditujukan kepada kabupaten/kota di Jawa Tengah. Ia menyoroti bahwa Purbalingga menempati urutan kedua tertinggi prevalensi stunting di Jawa Tengah.


"Purbalingga masih berada di peringkat kedua di bawah Kabupaten Pekalongan, dengan prevalensi stunting sebesar 26 persen, sementara Pekalongan berada di angka 28 persen," kata Umi.


Umi juga menambahkan bahwa Fatayat NU memiliki program serupa yang disebut "Sambang Simbok Sambang Bocah," yang bertujuan memantau kesehatan ibu dan anak hingga ke tingkat ranting di Jawa Tengah. Program ini sudah berjalan selama dua tahun dan telah mencatat 52.000 balita di Jateng.


Staf Dinas Kesehatan Purbalingga bagian gizi dan kesehatan keluarga, Dian Prastianingrum, menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Purbalingga telah turun menjadi 11,12 persen, berbeda dengan data nasional yang masih berada di angka 26 persen.


"Monitoring harian dari Dinkes menunjukkan penurunan hingga 11,12 persen," ungkap Dian.


Dian menekankan bahwa pola makan yang tidak sesuai dan perilaku dalam 1000 hari pertama kelahiran merupakan faktor utama penyebab stunting. Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua dalam pemenuhan gizi anak.


"Kami berharap program PMBA yang digerakkan oleh Fatayat ini dapat membantu mempercepat penurunan angka stunting, karena ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan dari semua pihak," tutupnya.