NU Jateng: Kunci Sukses Pengurus karena Peduli dengan Jamaah
Senin, 5 April 2021 | 15:00 WIB
Samsul Huda
Penulis
Demak, NU Online Jateng
Maju mundurnya kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya diukur dari sedikit banyaknya kegiatan, tetapi diukur seberapa banyak dan sebesar pelayanan dan penghormatan yang diberikan kepada jamaah.
Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Hudallah Ridlwan Naim mengatakan maju atau tidaknya kepengurusan di tubuh NU diukur dari seberapa banyak dan sebesar pelayanan dan penghormatan yang diberikan kepada jamaah.
"Hal ini perlu dipahami dan dihayati oleh Nahdliyin yang mengemban amanat untuk menjadi pengurus NU, lembaga, atau badan otonomnya," kata Gus Huda ketika menyampaikan taushiyah dalam Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mranggen yang berlangsung di Aula MWCNU Mranggen Demak, Sabtu (3/4) malam.
Disampaikan, standarisasi keberhasilan pengurus ini sesuai dengan posisi dan eksistensi NU yang disiapkan para muassis bahwa NU adalah organisasi pelayanan bukan organisasi perayaan.
"Oleh karena itu mulai sejak dini konsepsi ini harus ditanamkan kepada kader-kader pemula NU dan para pengurus agar dalam berkhidmah di NU dapat mengambil posisi diri yang jelas," tegasnya.
Dia menambahkan, karena NU adalah organisasi pelayanan, maka naiknya jenjang karir seseorang di NU selalu beriringan dengan bertambahnya tenaga, waktu, fikiran, dan harta yg diinfakkan kepada jamiyah yang didirikan mbah Hasyim Asy'ari bersama para kiai pesantren menjelang seabad yang lalu.
"Maka, bisa jadi pengurus ranting karirnya di NU jauh lebih tinggi dari pada pengurus wilayah, karena standar keberhasilan atau kemajuan karier Nahdliyin tidak lagi diukur pada posisi atau jabatan yang yang dipegangnya," ucapnya.
Dikatakan, untuk bisa memberikan pelayanan kepada jamaah, maka pengurus NU di semua tingkatan perlu meningkatkan kualitas penguatan dan kesehatan organisasinya dengan mengacu pada Qonun Asasi, mabadi khoru ummah, AD ART, dan Peraturan Organisasi.
"Guna menentukan program dan kegiatan yang tepat, maka perlu dilakukan sensus jamaah. PWNU Jawa Tengah telah menyediakan sistem pendataan itu melalui Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU) yang saat ini berjalan massif," ujarnya.
Ketua PAC GP Ansor Mranggen Mulyani mengharapkan Tadarusan kader Ansor ajang mengikuti kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor ini dapat lebih memahami posisinya dalam berkhidmah di NU.
"Ke depan kader Ansor diharapkan tidak lagi terjebak dalam pusaran rebutan posisi dalam berjamiyah karena sudah memiliki landasan untuk mengukur maju mundurnya dalam ber-NU," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Insentif Guru Agama Tahun Depan di Jateng Bakal Naik jadi Rp300 M
2
Pesantren Raudlatul Muhibbin Surakarta Hidupkan Kajian Kitab Tasawuf Klasik
3
Wagub Jateng Minta Sudewo tetap ke Kantor agar Pemerintahan tetap Berjalan
4
Masih Dibuka Pendaftaran 10 Program Pelatihan di Spesial Merdeka Pintar dari Kemenag RI
5
Hindari Kekerasan, Pesantren Harus Ciptakan Lingkungan Ramah Anak
6
MWCNU Kutoarjo Purworejo Gelar Lailatul Ijtima’ dan Lantik Tiga Pengurus Ranting NU
Terkini
Lihat Semua