Demak, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Demak bersepakat meningkatkan kualitas jalinan kerja sama dengan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ( FPKB) DPRD Demak untuk meningkatkan kualitas penguatan dan layanan pesantren terhadap masyakarat.
Ketua PCNU Demak KH Aminuddin Mas'udi mengatakan, institusi pesantren merupakan bagian penting dari NU. Karena itu peran yang diembannya harus didukung dan kepentingannya harus dibela melalui berbagai upaya, termasuk upaya melalui jalur politik.
"Karena itu kami merespons positif langkah PKB yang memberikan dukungan riil melalui fraksi PKB di parlemen daerah dalam mengupayakan terbitnya perda pesantren sebagai turunan dari UU Pesantren," kata kiai Aminudin seusai silaturahim PCNU dengan DPC PKB Demak, di Gedung NU Demak, Jl Sultan Fatah, Senin (9/5).
NU berharap peran politisi NU di parlemen lintas partai juga terpanggil untuk melakukan peran dan penguatan pesantren sesuai dengan posisi dan proporsi serta kemampuan yang melekat pada dirinya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Demak Zayinul Fata mengatakan, sebagai partai politik yang dilahirkan dari rahim NU, PKB dalam memperjuangkan aspirasi NU maupun Nahdliyin sejatinya tidak perlu diikat dalam jalinan kerja sama.
"Karena menjadi bagian dari NU, maka pada diri setiap politisi dan legislator PKB di Demak harus melekat nilai-nilai kejuangan NU," kata Zayin usai menyerahkan bantuan operasional kepada PCNU.
Menurutnya, terkait dengan upaya penguatan dan advokasi pesantren oleh NU, FPKB sebagai perangkat partai di parlemen selalu membawa dan memperjuangkan kepentingan pesantren.
"Peran dan posisi pesantren sangat strategis dalam menyiapkan kader-kader pelanjut perjuangan NU dan institusi NU itu sendiri, karena tanpa pesantren sulit sekali NU berkembang dan akan menghadapi kendala besar dalam melestarikan eksistensinya," terangnya.
"Karena itulah legislator PKB selalu membersamai gerak langkah NU dan pesantren dalam kondisi apapun. Saat ini kami sedang berupaya meloloskan raperda pesantren menjadi perda yang akan mengawal perjalanan pesantren," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
