Muslimat NU Semarang Tegaskan Sebagai Organisasi Perempuan yang Konsisten Peduli Masyarakat
Rabu, 10 Maret 2021 | 15:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang menegaskan diri sebagai organisasi perempuan yang konsisten peduli terhadap masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan banyak peran yang diambil oleh para pegiat Muslimat NU di berbagai kegiatan.
"Saya berterima kasih pada ibu-ibu Muslimat NU se Kota Semarang atas antusiasnya ikut berpartisipasi membantu masyarakat yang terdampak banjir. Muslimat NU selalu konsisten membantu masyarakat yang kesusahan," kata Ketua Muslimat NU Kota Semarang, Hj Muslimatin Djatmiko.
Muslimatin mengatakan hal itu dalam sambutan Konferensi Cabang (Konfercab) Muslimat NU Kota Semarang di Quest Hotel, Jalan Plampitan, Semarang Tengah, Kota Semarang (09/03).
Seperti telah diwartakan sebelumnya, Muslimat NU Semarang memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak ekonomi akibat wabah Covid-19. Juga di awal Februari lalu ketika Kota Semarang diterpa bencana banjir dan longsor, Muslimat NU Semarang pun tak ketinggalan dalam memainkan peran sosialnya membantu masyarakat yang terdampak bencana tersebut.
Sebagai badan otonom NU yang menaungi kaum ibu-ibu, Muslimat NU tidak hanya konsisten dalam kegiatan sosial saja. Pada bulan lalu, Muslimat NU Semarang bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB).
Sementara, Wakil Wali Kota Semarang Hj Hevearita Gunaryati Rahayu pun mengapresiasi dan menawarkan beberapa program yang bisa diakses oleh Muslimat. "Kami (Pemkot Semarang) selalu menganggap NU, khususnya Muslimat NU sebagai mitra Pemkot Semarang," ungkapnya.
Menurut Ita, sapaan akrabnya, Muslimat NU sebagai representasi suara perempuan harus diakomodir dengan baik. Sebab, lanjut dia Muslimat NU sebagai organisasi yang terstruktur sampai tingkat kelurahan atau desa merupakan aset Kota Semarang. "Muslimat NU ini aset Kota Semarang untuk menjadikan Kota Semarang lebih hebat lagi," tegasnya.
Terlebih di masa pandemi, pejabat yang terdaftar sebagai anggota Muslimat NU Kota Semarang ini menyebut banyak pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal itu berdampak pada menurunnya kemampuan atau data beli keluarga. "Apalagi di masa pandemi ini, perempuan dituntut untuk tangguh, ikut membantu menyelesaikan perekonomian keluarga," ujarnya.
Sedikit berbeda, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Tengah, Prof Dr Hj Ismawati menekankan pentingnya kemandirian organisasi. Ia mencontohkan sosok Mahatma Gandhi yang mengajak rakyat India untuk memproduksi dan mengonsumsi garam sendiri.
"Kemandirian organisasi itu sangat penting, wujud nyatanya dari upaya kita terhadap pendidikan. Bisa mencetak generasi sendiri. Seberapa banyak pun biaya yang dibutuhkan tak masalah, jika itu menyangkut pendidikan," ujar Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini menegaskan.
Kontributor: Taufiqillah Al-Mufti
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
6
NU Online dan LAZISNU Gelar Workshop Jurnalistik Filantropi, Cilacap Jadi Tuan Rumah
Terkini
Lihat Semua