LKK PWNU Jateng Perkuat Sinergi Dengan Tiga OPD Tekankan Penguatan Keluarga Dari Berbagai Sektor
Ahad, 18 Mei 2025 | 14:30 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah terus memperkokoh sinergi dengan berbagai elemen pemerintah dalam membangun ketahanan keluarga. Hal ini tercermin dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LKK PWNU Jateng yang digelar selama dua hari, Sabtu–Ahad, 17–18 Mei 2025, di Grand Valley Bandungan, Kabupaten Semarang.
Kegiatan ini dibuka dengan kehadiran perwakilan tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Tengah, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB), serta Dinas Tenaga Kerja dan Administrasi. Ketiganya menyampaikan materi strategis yang menguatkan visi LKK dalam menciptakan keluarga maslahah yang sehat, aman, dan sejahtera.
Peran Keluarga dalam Pencegahan Stunting
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak masa remaja. Ia memaparkan 12 indikator keluarga sehat serta strategi intervensi spesifik dan sensitif yang mencakup edukasi remaja putri, pemenuhan gizi ibu hamil, hingga pendampingan balita.
“Stunting tidak terjadi tiba-tiba, tetapi merupakan akumulasi dari berbagai masalah sejak usia dini. Oleh karena itu, peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak menjadi sangat penting,” tegasnya.
Ia juga mengajak para Kader Penggerak Keluarga Maslahah NU untuk aktif terlibat dalam program-program kesehatan seperti pemberian makanan tambahan, pemantauan pertumbuhan anak, dan penguatan Posyandu di tingkat desa.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Tengah, Ema Rahmawati, menyampaikan pentingnya pembangunan keluarga berbasis kesetaraan gender dan pemenuhan hak anak. Ia memperkenalkan konsep “Kader Penggerak Keluarga Maslahah NU Ramah Perempuan dan Peduli Anak” yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak edukasi, pendampingan, hingga advokasi dalam masyarakat.
"Kader NU memiliki peran strategis dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal dalam pola pengasuhan. Kita perlu membangun lingkungan keluarga yang sehat dan mendukung bagi perempuan dan anak,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi keluarga yang efektif, pembagian peran yang adil, serta penyediaan layanan keluarga yang terstandardisasi.
Perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Administrasi Provinsi Jawa Tengah, Zubaidah, menyoroti isu pekerja anak, anak tidak sekolah, NEET (Not in Education, Employment, or Training), serta kekerasan daring terhadap anak.
“Intervensi untuk perlindungan anak tidak cukup hanya dari sisi regulasi. Kita butuh sinergi multipihak, termasuk NU sebagai organisasi masyarakat yang memiliki akar kuat di komunitas,” ujarnya.
Ia mendorong LKK PWNU turut aktif dalam program Penarikan Pekerja Anak (PPA), pelatihan keterampilan remaja, serta peningkatan literasi digital bagi keluarga rentan.
Ketiga paparan dari OPD tersebut memperkuat peran LKK PWNU Jateng sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan keluarga. Rakorwil ini menjadi ruang konsolidasi dan sinergi nyata lintas sektor dan struktur, dari tingkat wilayah hingga ranting, dalam mewujudkan keluarga maslahah menuju masyarakat madani.
Terpopuler
1
Enam PAC ISNU Dilantik, ISNU Pekalongan Siap Jadi Garda Terdepan Moderasi dan Persatuan
2
ISNU dan BPIP Gelar Seminar Nasional, Bahas Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Moderasi Beragama
3
MI Tahassus Ma’arif NU Pedan Ukir Prestasi dan Teguhkan Komitmen Pendidikan Karakter
4
Rais Syuriyah PWNU Jateng dan FKDT Tegas Tolak Full Day School, Demi Eksistensi Madrasah Diniyah
5
Khutbah Jumat: Pentingnya Menjaga Shalat Lima Waktu
6
5,5 Juta Antrean Berangkat Haji, BP Haji Siapkan Langkah Audit Data Antrean
Terkini
Lihat Semua