• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Ketua STAINU Purworejo Sebut Buku tentang Moderasi Beragama Sangat Penting

Ketua STAINU Purworejo Sebut Buku tentang Moderasi Beragama Sangat Penting
Buku moderasi beragama terbitan STAINU Purworejo (Foto: NU Online Jateng/Rohadi)
Buku moderasi beragama terbitan STAINU Purworejo (Foto: NU Online Jateng/Rohadi)

Purworejo, NU Online Jateng 
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo tahun akademik 2021/2022 berhasil menerbitkan sebuah buku yang monumental bagi masyarakat Jawa, terutama di Kabupaten Purworejo.  


Buku yang diberi judul 'Jejak Moderasi Beragama di Tanah Jawa: Menyingkap Tokoh Penyebar Islam dan Strategi Pengembangan Desa Wisata Edukatif di Kabupaten Purworejo' merupakan hasil riset kolaboratif antara dosen dan mahasiswa yang dilaksanakan dalam program kegiatan PKM Terintegrasi KKN yang berlokasi pada enam kecamatan di Purworejo.


Ketua STAINU Purworejo Mahmud Nasir menyambut baik hadirnya buku 'Moderasi Beragama di Tanah Jawa'. Menurutnya, buku hasil karya mahasiswa KKN STAINU Purworejo menjadi dokumen penting dari perjalanan sejarah Islam khususnya di desa yang menjadi tempat KKN.


"Karena selain membahas secara teoritis tentang moderasi beragama, yang menarik di buku ini adalah mengungkap bagaimana konsep dan implementasi nilai-nilai moderasi beragama yang dilakukan oleh para tokoh penyebar Islam di Purworejo, ini yang belum pernah ada pada hasil riset maupun publikasi ilmiah sebelumnya," jelasnya.


Dirinya berharap, buku monumental ini bisa disosialisasikan dengan meluncurkan saat Harlah ke-48 STAINU pada 6 Maret 2022 besok, atau melalui acara bedah buku tersendiri. 


"Kita juga telah komunikasi dengan LPPM untuk menyerahkan buku ini ke beberapa desa yang menjadi lokasi KKN, ke PCNU Purworejo, FKUB, Dinpermades, Perpusda, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo dan lembaga atau dinas terkait lainnya," ucapnya.


Ketua LPPM STAINU Purworejo Roikhatul Janah menyampaikan bahwa program KKN mahasiswa terintegrasi dengan program PkM dosen. "Pelaksana pengabdi yang terdiri dari dosen dan mahasiswa setidaknya harus menghasilkan dua produk yakni buku dan artikel ilmiah yang terbit di jurnal terakreditasi nasional," terangnya.


Ketua Panitia KKN Tematik STAINU Purworejo Abdul Aziz mengatakan, KKN Tematik 2021  mengambil tema 'Desa Sadar Wisata Edukatif' bertujuan untuk meningkatkan potensi pariwisata desa yang terdapat di enam kecamatan antara lain di Desa Bulus Kecamatan Gebang, Desa Loning Kecamatan Kemiri, Desa Brunorejo Kecamatan Bruno, Kelurahan Kutoarjo Kecamatan Kutoarjo, Desa Bagelen Kecamatan Bagelen, dan Desa Trirejo Kecamatan Loano. 


"Tema moderasi beragama merupakan program pokok dari Kementerian Agama, sedangkan pariwisata juga program pokok dari Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Purworejo," ternagnya kepada NU Online Jateng, Kamis (17/2). 


Oleh karena itu lanjutnya, melalui kajian yang terukur dan disesuaikan dengan Rencana Strategi (Renstra) Penelitian dan PkM STAINU Purworejo, dilakukan KKN dengan tema 'Desa Sadar Wisata Edukatif' yang di dalamnya menggali data-data desa sekaligus sejarah dan peran tokoh moderasi beragama (penyebar Islam) di masing-masing desa lokasi KKN. 


"Buku ini sangat komprehensif untuk memiliki pengembangan desa wisata, moderasi beragama, sejarah Purworejo, Kutoarjo, dan yang lainnya," ujarnya.
 

Disampaikan, setelah dilaksanakan KKN selama satu setengah bulan (45 hari) di lokasi yang telah ditentukan dari hasil kajian Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STAINU Purworejo sekaligus rekomendasi dari Dinpermades Kabupaten Purworejo, maka sesuai rencana dan kesempatan di awal akan menghasilkan produk output buku.


"Alhamdulillah dari hasil program KKN Tematik 2021/2022 ini kita dapat menghasilkan output buku yang sangat penting untuk dibaca dan dimiliki oleh masyarakat Purworejo. Buku ini mengungkap tentang sejarah dan biografi para tokoh Islam di Purworejo, seperti Tuan Guru Loning KH Imam Puro, Sayyid Ahmad Alim Bulus, Kiai Karangmalang Bruno, Syekh Baidlowi Bagelen, dan KHR Damanhuri Kutoarjo," pungkasnya.


Menurutnya, pendokumentasian dalam bentuk buku sangat penting agar masyarakat Purworejo semakin sadar akan pentingnya menghargai jasa-jasa mereka di masa lalu. 


"Intinya makam-makam para tokoh Islam yang telah dijadikan wisata religi kita coba kembangkan bersama masyarakat desa agar menjadi wisata edukasi-religius, salah satu langkah awalnya adalah mendokumentasikan biografi mereka untuk disosialisasikan ke masyarakat luas," bebernya.

 
Kontributor: Achmad Rohadi
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru